Mengapa Busui Sering Mengalami Benjolan Payudara Saat Menyusui?

Sering kali perjalanan seorang ibu dalam menyusui dapat diwarnai dengan berbagai macam drama. Ada yang ASI-nya tak langsung bisa keluar, ada juga yang mungkin mengalami masalah-masalah lainnya seperti muncul benjolan payudara saat menyusui. Hal ini tentu membuat Mom jadi khawatir. Sebab sebagai seorang ibu, Mom pasti menginginkan proses menyusui yang selancar mungkin demi tumbuh kembang si kecil. 

Jika Mom mengalami masalah seperti benjolan payudara saat menyusui, Mom bisa cari tahu dahulu apa yang mungkin jadi penyebabnya. Seperti berikut yang akan dijelaskan secara detail: 

Saluran ASI tersumbat

ASI yang tersumbat bisa menjadi sebab mengapa payudara jadi bengkak dan benjol. Biasanya ini juga timbul karena beberapa hal seperti penggunaan bra yang keliru atau terlalu ketat, bayi tidak menyusu dengan baik atau jeda waktu yang terlalu lama dalam menyusui. Saat ASi tersumbat, biasanya akan ada benjolan lembut seukuran kacang polong atau buah bersih. Selain itu, ada lepuhan putih kecil putih di puting dan payudara yang sensitif saat disentuh. 

ASI terlalu penuh

Saat produksi ASI terlalu banyak, biasanya payudara akan bengkak hingga muncul benjolan. Ini terjadi karena ASI yang diproduksi tidak dikeluarkan sehingga menumpuk di payudara. Pada pembengkakan payudara karena ASI yang penuh ini biasanya Mom akan merasa payudara jadi lebih keras dan kencang. Puting pun menjadi datar sehingga bayi kesulitan menyusu. Di beberapa kasus, demam dan benjolan di ketiak sering kali timbul. Jadi sebaiknya Mom segera menangani pembengkakan ini agar tidak terjadi mastitis. 

Mastitis

Ini adalah kondisi dimana ada peradangan atau pembengkakan di jaringan pada payudara. Pada kondisi ini, biasanya juga akan timbul benjolan karena penebalan jaringan jaringan payudara. Mastitis biasanya disebabkan karena infeksi, alergi atau saluran ASI yang tersumbat. Saat mengalami ini, Mom biasanya sampai menggigil dan demam yang cukup tinggi. Jika Mom menemukan benjolan pada payudara dan gejala lain yang disebutkan, segera dapatkan penanganan ya Mom. 

Abses 

Saat mastitis tidak tertangani dengan baik, kemungkinan akan berkembang menjadi abses. Ini adalah kondisi dimana benjolan yang membengkak jadi nyeri dan lebih ekstrem. Sebenarnya abses sendiri jarang terjadi pada ibu menyusui. Meski pada beberapa kasus ada juga yang mengalami benjolan berisi nanah dan nyeri ini. Jika Mom curiga sedang mengalami abses, maka Mom harus mendapatkan penanganan dari dokter. Sebab biasanya ada pembedahan untuk membuat abses menjadi kering. 

Kista berisi susu

Atau bisa juga disebut sebagai galaktokel ini biasanya berkembang di payudara. Benjolan kista jenis ini terasa halus dan tidak keras serta lembut saat disentuh. Biasanya benjolan ini tidak terasa sakit namun tetap menimbulkan ketidaknyamanan. ASI pun umumnya tetap bisa keluar ketika dipijat. Mom bisa memeriksakan diri jika mencurigai ada kista jenis ini di payudara. Biasanya akan ada perawatan seperti USG untuk memastikan kista ini. Meski begitu, galaktokel ini umumnya hilang ketika ibu sudah tak lagi menyusui. 

Benjolan lemak

Ternyata di dalam payudara juga bisa muncul benjolan lemak bernama lipoma. Sering kali benjolan ini berukuran tidak lebih dari 2 cm. Bentuknya bulat atau oval, saat disentuh lipoma terasa kenyal dan gampang bergerak saat ditekan. Benjolan ini dapat muncul dengan jumlah yang cukup banyak. Mom tak perlu khawatir karena lipoma ini tidak berbahaya dan tidak memiliki sifat kanker. 

Kanker payudara

Ini adalah kondisi yang jarang terjadi pada ibu menyusui, hanya 3 persen peluangnya. Meskii begitu, ibu menyusui juga mesti tetap rutin memeriksakan kesehatan payudaranya. Beberapa gejala yang mungkin perlu diperhatikan adalah apakah keluar cairan selain ASI, sakit atau nyeri yang terus datang hingga puting yang masuk ke dalam. 

Itu dia 7 penyebab yang mungkin menjadi faktor mengapa terdapat benjolan pada payudara saat menyusui. Beberapa mungkin tak mengkhawatirkan dan bisa mendapatkan perawatan di rumah, sedang yang lainnya bisa jadi perlu penanganan medis lebih lanjut. Itulah mengapa Mom sebaiknya memiliki jadwal rutin untuk mengecek kesehatan bahkan untuk payudara. Sehingga nantinya tidak timbul masalah yang tidak diinginkan. 

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here