Mengapa Orang Tua Harus Mencontohkan Perilaku Baik pada Anak?

Moms mungkin sering mendengar pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya” yang sering diartikan bahwa perilaku maupun fisik anak tidak akan jauh berbeda dari kedua orang tuanya. Seperti kata pepatah tersebut, orang tua adalah teladan atau orang yang menjadi contoh anak dalam segala hal karena keluarga merupakan tempat pertama kali anak melatih sikap dan sifatnya. Orang tua juga mengajarkan berbagai aspek nilai dalam kehidupan.

Orang tua berperan menjadi role model yang ditiru oleh anak-anaknya. Melalui kepribadian, perilaku, maupun prestasi dari orang tua menjadi inspirasi buah hatinya. Banyak penelitian memaparkan bahwa pembelajaran yang terjadi selama kanak-kanak diperoleh melalui pengamatan dan peniruan. Bagi kebanyakan anak, panutan yang paling penting adalah orang tua dan pengasuh mereka. Ini alasannya mengapa orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Anak meniru cara orang tua dalam bertindak. Hal ini yang memengaruhi mereka tumbuh dengan hati nurani serta keterampilan penalaran moral yang berkembang dengan baik.

Nah, Moms sudah mengerti mengapa orang tua harus mencontohkan perilaku baik pada anak sekarang? Untuk dapat menjalankan peran tersebut, Moms dan Ayah bisa melakukan beberapa cara berikut untuk mengajarkan hal yang baik pada Si Kecil.

1. Menyadari tanggung jawab sebagai orang tua

Menjadi orang tua tidaklah mudah, namun bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Moms dan Ayah perlu menyadari bahwa peran menjadi orang tua sangatlah penting sehingga harus sangat berhati-hati saat bertindak atau berbicara karena bisa saja Si Kecil mencontoh perbuatan kita baik negatif maupun positifnya.Contoh yang dapat Moms lakukan yaitu,  jika  tidak ingin Si Kecil menjadi seorang pemarah, maka bersikaplah tenang dan jangan menjadi contoh seorang pemarah.

2. Selalu melakukan apa yang Moms minta pada Si Kecil

Orang tua sering meminta Si Kecil melakukan sesuatu atau melarangnya untuk melakukan sesuatu. Namun seringkali juga orang tua melakukan hal yang dilarang tersebut di depan anak. Hal ini yang dapat membuat Si Kecil tidak menurut dan menolak semua larangan walaupun demi kebaikannya. 

Anak-anak mengerti mana yang murni dan bohong, maka tunjukkan konsistensi antara kata yang diucapkan dan tindakan. Hindari mencontohkan anak hal yang Moms larang serta biasakan untuk berkata jujur mengenai suatu hal.

3. Refleksikan sifat dan sikap saat bersama Si Kecil

Berperan sebagai teladan, bisa ditinjau dari perilaku dan sikap orang tua. Bagaimana cara orang tua menangani stres, menanggapi masalah, mengekspresikan kemarahan dan emosi negatif lain, memperlakukan orang lain, memenuhi tanggung jawab, kehilangan, memperbaiki kesalahan, dan menjaga diri. Jika Moms merasa mengeluarkan sikap negatif di hadapan Si Kecil, segera kurangi dan berikan pengertian bahwa hal tersebut tidak baik dilakukan.

4. Fokus pada hal positif

Menanyakan pada diri sendiri itu penting, khususnya mau menjadi orang seperti apa anak Moms. Pertimbangkan kembali apa yang dapat Moms lakukan untuk mencontoh perilaku dan sikap yang mencerminkan orang seperti itu. Perbanyak perilaku positif dan hindari perilaku negatif khususnya ketika berinteraksi dan dekat dengan Si Kecil agar ia tidak mencontoh keburukan yang Moms lakukan.

5. Membangun hubungan yang kuat dengan anak

Hubungan yang dekat dan hangat akan sangat mempengaruhi emosional dan sikap anak di kemudian hari.Cobalah untuk membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak. Berikan kasih sayang tanpa syarat dan bentuk lingkungan yang nyaman serta aman dalam keluarga. Selain itu, jadilah pendengar yang baik tanpa pretensi menghakimi.

Cara terakhir menjadi teladan yang baik, penting untuk memaafkan kesalahan. Tidak ada seorang pun yang sempurna, artinya pahamkan jika melakukan kesalahan perlu segera menengani situasinya dan memberbaiki.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here