Mengatasi Rasa Cemas pada Anak Usia Batita

Rasa cemas bisa dialami siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Bahkan rasa cemas bisa dirasakan oleh anak usia di bawah 5 tahun. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab Si Kecil merasakan kecemasan. Nah kali ini Momong akan membahas kecemasan pada anak dan cara mengatasi rasa cemas pada anak berusia batita. Yuk simak informasinya berikut ini, Moms.

Penyebab Si Kecil mudah cemas

Penyebab rasa cemas pada anak usia batita lebih sering dikarenakan adanya rasa takut terhadap banyak hal yang terjadi di sekitarnya. Misalnya perubahan mendadak di lingkungan terdekat, tekstur benda, hewan, serangga, monster, atau suatu hal yang ditakutkan terjadi pada kedua orangtua. 

Berikut beberapa penyebab Si Kecil dapat merasa cemas yang terkadang membuat Si Kecil resah, tantrum maupun menangis dalam jangka waktu lama.

1. Perubahan mendadak pada lingkungan sekitar

Anak usia batita masih belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu ketika lingkungan berubah total, Si Kecil dapat merasa cemas sehingga menangis atau tidak mau bicara dalam jangka waktu lama.

Contohnya yaitu ketika ia bangun tidur lalu mendapatkan rumahnya tiba-tiba ramai dengan banyak tamu atau ketika dalam ruangan sunyi lalu seketika ada suara kencang yang mengagetkan. Kondisi ini bisa membuatnya menangis dan cemas. 

Untuk mengatasi kecemasan SI Kecil, Moms sebaiknya jangan melepaskan genggaman atau pelukan Si Kecil ketika suasana berganti dengan spontan lalu ajaklah Si Kecil berbicara memperkenalkan situasi yang terjadi agar dirinya bisa lebih nyaman dan merasa aman.

2. Berkenalan dengan tekstur baru

Sama halnya dengan emosi, anak usia batita masih belajar mengenal mengenai tekstur dan rasa pada indera sensorinya. Seringkali Si Kecil akan takut dan menangis ketika berkenalan dengan tekstur baru seperti bulu, pasir, batu kerikil, daun-daun dan berbagai tekstur lain dalam kehidupan sehari hari.

Ketika Si Kecil terlihat cemas saat berkenalan dengan tekstur baru, sebaiknya Moms tidak memaksakan untuk menyentuh tekstur tersebut. Hal ini bisa menimbulkan trauma yang berdampak pada dirinya di masa depan. Perkenalkan secara perlahan tekstur tersebut sambil tetap memperhatikan sikap yang diberikan Si Kecil ya, Moms.

3. Pertengkaran dalam lingkungan sekitar

Setiap perubahan dan masalah yang terjadi dalam keluarga dapat mengganggu anak, misalnya pertengkaran dengan suara yang keras bahkan hingga membanting barang. Hal ini tidak saja dapat membuat SI Kecil cemas, jika berkelanjutan bahkan bisa menimbulkan trauma pada Si Kecil.

Cobalah untuk membicarakan berbagai masalah dengan lebih hati-hati dan hindari perselisihan ketika sedang berada di dekat Si Kecil. Jika anggota keluarga lain yang melakukannya, sebaiknya evakuasi Si Kecil ke tempat aman sehingga tidak mendengar perdebatan atau pertengkaran tersebut.

4. Pengaruh lingkungan sekitar

Dilansir dari American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, gangguan kecemasan lebih berisiko dialami oleh anak jika orangtua juga mudah cemas. Terkadang, kecemasan pada orangtua yang ditunjukan kepada anak juga bisa membuat anak lebih sensitif dan mudah cemas sejak kecil.

Hal ini bisa berdampak pada kepribadian anak dan membuatnya juga memiliki gangguan kecemasan saat memasuki usia remaja. Terlebih jika anak tidak pernah berusaha atau belajar untuk mengatasi kecemasan yang ia rasakan.

Tanda dan gejala anak mudah cemas

PAda anak batita, Moms bisa melihat dan memperhatikan perubahan sikap atau mimik muka Si Kecil ketika dihadapkan pada sumber kecemasan. Beberapa hal lain yang diperlihatkan Si Kecil yang mengalami gangguan kecemasan yaitu:

  • Merasa gelisah, gundah, atau tegang terus-menerus.
  • Sensitif terhadap kritik atau mudah tersinggung.
  • Selalu mengkhawatirkan hal yang tidak mungkin terjadi.
  • Menghindari situasi sulit atau situasi baru yang membuat mereka cemas.
  • Menarik diri dari lingkungan sekitarnya.
  • Gangguan tidur, seperti insomnia atau sulit tidur.
  • Sulit konsentrasi.
  • Sulit memulai atau menyelesaikan pekerjaan rumah (PR).
  • Perubahan atau gangguan pada pola makan.
  • Pusing.
  • Berkeringat.
  • Tubuh bergetar.
  • Sesak napas.
  • Perut terasa mulas.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri tubuh, terutama di leher, pundak, dan punggung.

Cara mengatasi anak mudah cemas

Moms tentu tidak ingin Si Kecil merasa cemas berkelanjutan yang berdampak pada depresi saat dirinya dewasa kelak. Nah, beberapa cara berikut bisa Moms gunakan untuk mengatasi kecemasan Si Kecil, Moms.

1. Grounding 

Grounding bertujuan untuk melatih diri agar lebih fokus mengendalikan diri anak terlepas dari rasa cemas yang sedang dialami. Fungsinya untuk mengatur respons tubuh dan mencegah rasa cemas menguasai sistem saraf anak.

Teknik ini dilakukan dengan mengamati sensasi, pola perilaku, dan cara menenangkan diri yang dirasa ampuh oleh tubuh anak. Saat merasa cemas, seseorang sering kali merasa dirinya kehilangan tempat berpijak dan keseimbangan. Dengan fokus pada menenangkan diri sendiri saat cemas, Si Kecil bisa merasa lebih aman dan mendapat kekuatan dari dalam diri.

Untuk menerapkan teknik grounding, berikut langkah-langkahnya.

  • Cari tempat yang nyaman dan sepi. Lepaskan alas kaki anak agar lebih nyaman.
  • Minta anak berdiri dan mulai rasakan kaki yang bersentuhan langsung dengan tanah atau tempat berdiri.
  • Anak harus fokus pada sensasi kaku dan kenyal pada kakinya.
  • Mungkin anak bisa bayangkan dirinya sebagai pohon, dengan telapak kaki sebagai akar yang menghubungkan tanah dengan bagian kaki lainnya.
  • Minta anak bertumpu pada masing-masing sisi kaki secara bergantian, seperti bergoyang ke kanan dan kiri.
  • Ubah tumpuan tubuh menjadi ke bagian depan dan belakang kaki.
  • Saat berpindah tumpuan, minta anak untuk fokus pada pusat gravitasi tubuh, yang terletak pada bagian atas panggul dan bawah pusar.
  • Letakan tangan pada bagian bawah perut dan rasakan secara perlahan.
  • Ulangi bergoyang ke kanan, kiri, depan, dan belakang sambil memegang bagian bawah perut selama beberapa waktu

Teknik ini bisa dilakukan anak-anak maupun orang dewasa, jadi ketika Moms merasa cemas dan tidak ingin Si Kecil merasakannya, Moms bisa mencoba cara ini juga..

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here