Keguguran merupakan kondisi yang dapat menyebabkan trauma pada Moms maupun Ayah. Rasa kehilangan anak yang belum dilahirkan bisa menjadi penyesalan berlebih pada pikiran dan mengakibatkan stres maupun depresi setelahnya. Hal ini juga bisa mengakibatkan pertengkaran antara Moms dan Ayah yang menurunkan rasa kepercayaan satu dengan lainnya.
Namun, kesedihan yang berlarut tentu tidak baik bagi kesehatan jiwa dan raga, Moms. Yuk simak cara mengatasi trauma pasca keguguran yang telah Momong rangkum berikut ini, Moms.
1. Pahami perasaan
Setelah mengalami keguguran, sebaiknya Moms menelaah apa rasa yang dirasakan, Apakah Moms kecewa, marah, sedih atau hampa. Moms perlu mengerti terlebih dahulu perasaan yang dialami dan emosi yang berubah-ubah setelah keguguran. Hal ini bertujuan agar Moms dapat menyalurkan emosi dengan baik dan memahami diri Moms lebih baik lagi.
2. Berdukalah Seperlunya
Tidak dapat disangkal bahwa keguguran adalah hal yang menyedihkan dan membuat Moms bahkan tidak dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya. Perasaan sedih setelah kehilangan merupakan hal yang wajar. Berduka merupakan hal yang tak dapat dihindari dan harus dilalui. Moms perlu melewati tahap berduka seperlunya, agar setelahnya dapat bangkit dan melanjutkan hidup dengan baik.
3. Mengendalikan emosi
Marah akibat kecewa sering kali terjadi akibat trauma keguguran. Untuk mengatasinya, Moms dapat mencoba berbagai cara agar lebih tenang, misalnya beribadah atau meditasi. Hindari melampiaskan emosi pada orang lain. Selain itu, hindari menahan perasaan dan mengucilkan diri dengan merasa tidak boleh berduka apalagi move-on secepat-cepatnya. Cobalah untuk menggunakan waktu untuk memproses keadaan dan selalu ingat bahwa perasaan yang Moms rasakan adalah sesuatu yang valid dan bukan sebuah hal yang tabu.
4. Meminta dukungan dari sekitar
Moms sebaiknya memberikan waktu pada diri untuk berduka dengan cara menangis atau menjauhkan diri dari keramaian. Ketika Moms merasakan kesedihan yang teramat sangat, yakinkan diri bahwa Moms akan lebih baik di masa depan. Moms juga bisa meminta dukungan dari suami dan keluarga terdekat agar lebih termotivasi untuk melewati ujian hidup ini.
5. Cukup beristirahat
Cara mengatasi trauma keguguran yang bisa dilakukan selanjutnya adalah dengan mengistirahatkan diri Moms selama beberapa minggu. Moms dapat mencoba untuk berlibur atau melakukan hal yang menyenangkan agar terhindar dari kesedihan yang berlarut-larut.
6. Hentikan rutinitas
Tinggalkan sejenak rutinitas kerja ataupun tugas domestik seperti membersihkan dan merapikan rumah. Nikmati waktu istirahat Moms dan isi waktu dengan kegiatan yang bertujuan untuk menenangkan diri Moms dan Ayah.
7. Mengalihkan perhatian dengan kegiatan yang aman
Saat berdiam diri, tak jarang badai emosi dan berbagai pikiran berlebihan jadi terbersit dalam benak Moms. Cobalah menyibukkan diri dengan aktivitas ringan yang Moms sukai, misalnya dengan membaca buku atau mendengarkan musik.
8. Berkonsultasi dengan profesinal
Tidak sedikit wanita yang merasa depresi setelah mengalami keguguran. Untuk mengatasinya, berkonsultasilah dengan psikolog atau psikiatri.
Dengan begitu, Moms bisa mendapatkan solusi dari gangguan depresi yang dialami. Jika gangguan yang Moms alami cukup parah, psikolog atau psikiatri biasanya akan memberikan obat-obatan antidepresi.
9. Konsumsi makanan bernutrisi
Keguguran membuat Moms kehilangan banyak darah. Setelah keguguran sebaiknya konsumsi makanan bergizi agar tidak kurang darah seperti daging merah, telur, bayam, asparagus, dan kacang merah. Makanan ini juga mempercepat proses penyembuhan luka di dalam tubuh.
10. Jaga tubuh terhidrasi dengan baik
Minum air putih setelah keguguran dapat membantu memulihkan rasa lelah akibat perdarahan dan kehilangan cairan berlebihan. Moms disarankan untuk konsumsi air putih minimal 8 gelas dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.
11. Olahraga
Olahraga dapat membantu melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan meningkatkan produksi hormon bahagia, Moms. Aktivitas ini efektif untuk mencegah stres berkepanjangan.