Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin banyak kasus pelecehan seksual yang terjadi pada anak usia balita yang terjadi di Indonesia. Oleh karena hal tersebut, penting bagi Moms dan Ayah untuk memperkenalkan bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh orang lain dan apa yang harus dilakukan jika orang lain menyentuhnya.
Sebagai orangtua, mengajari anak bahwa dia punya hak atas tubuhnya sendiri merupakan satu hal yang penting untuk mencegah pelecehan seksual. Bila anak sudah paham soal hal itu, maka anak bisa menolak orang lain yang mencoba menyentuh tubuhnya.
Seringkali hal ini kurang dipahami oleh orang tua dan tidak diajarkan pada anak sejak dini mengenai pentingnya melindungi tubuh sendiri sehingga Si Kecil bisa menjadi salah satu korban yang tidak mengetahui bahwa ketika orang menyentuh bagian tertentu dari tubuhnya adalah hal yang dilarang. Simak cara untuk memperkenalkannya dan melindungi bagian tubuh yang dilarang disentuh orang lain yuk, Moms.
- Membicarakan Bagian Tubuh Sejak Dini
Mengenalkan bagian tubuh pada Si Kecil dapat dimulai sejak ia berusia 1 tahun. Saat mandi, tunjuk bagian tubuh tertentu dan sebutkan nama bagian tersebut. Moms juga bisa mengajarkan bahwa ada bagian tertentu seperti dada, pantat dan alat kelain tidak boleh dipegang oleh orang lain kecuali Moms atau Ayah yang memandikan Si Kecil. Seiring bertambah usianya, Moms dan Ayah bisa mulai melarangnya untuk memperlihatkan bagian tersebut pada Moms dan Ayah ketika Si Kecil sudah bisa mandi sendiri dan memberitahukannya bahwa bagian tersebut tidak boleh disentuh siapapun kecuali dirinya sendiri.
- Gunakan kata ilmiah untuk menyebut bagian tubuh
Kesalahan yang kerap dilakukan sebagian besar orang adalah menggunakan istilah lain ketika mendeskripsikan bagian tubuh. Seperti menggunakan kata “burung” sebagai pengganti penis, dan lain sebagainya.
“Sebab ini bisa berisiko menyebabkan anak disalahpahami oleh orang lain. terutama jika mereka telah mengalami sentuhan yang tidak aman ke bagian tubuh mereka dan perlu melaporkannya,” kata ahli pendidik seksual, Melissa Carnagey, seperti dikutip dari Huffpost.
Anak-anak harus dapat menyebutkan bagian tubuh dan menamainya dengan benar sehingga mereka bisa berkomunikasi jika mereka disentuh secara tidak tepat.
3. Berikan Contoh Sentuhan yang Pantas dan Tidak Pantas
Sedari dini, Moms dapat mengajarkan contoh sentuhan yang pantas dan sentuhan yang tidak pantas atau pelecehan seksual. Sentuhan pantas misalnya mendapatkan vaksinasi dari dokter, mengganti popok, memandikan anak, dan lainnya. Sementara sentuhan yang tidak pantas misalnya setiap kali seseorang menyentuh bagian tubuh kamu dengan cara yang membuat kamu bingung, gelisah, atau tidak nyaman. Saat itu terjadi, sebaiknya ajarkan Si Kecil teriak sekencang-kencangnya untuk menghindari pelecehan seksual berkelanjutan.
Moms juga dapat memberi tahu Si Kecil bahwa jika seseorang meletakkan tangannya di bawah baju atau celananya, hal tersebut tidak nyaman dan tidak boleh terjadi.
- Validasi perasaan mereka selama ini
Sebaiknya Moms mulai mengajarkan Si Kecil untuk memperhatikan dan merasakan perasaan mereka sejak dini. Kenalkan mereka dengan rasa tidak nyaman, gelisah atau kecemasan. Hal ini sangat penting agar anak bisa mengungkapkan perasaan tidak aman atau tidak nyaman ketika disentuh tanpa izin oleh orang lain.