Memasuki masa mendekati HPL, Moms tentu mempersiapkan banyak hal agar dapat melakukan persalinan dengan lancar dan menjaga kesehatan untuk persiapan kelahiran Si Kecil. Namun tak jarang juga mendekati HPL orang terdekat menyarankan untuk mengonsumsi makanan tertentu agar memicu kontraksi terlebih saat usia kandungan sudah diatas 38 bulan. Ada beberapa makanan yang menjadi mitos dan cukup berbahaya bagi Moms dan janin. Apa saja mitos mengenai makanan yang sering dianjurkan orang untuk mempermudah persalinan tersebut? Simak di sini yuk, Moms.
Minyak jarak
Minyak jarak atau castor oil merupakan minyak yang berasal dari biji tanaman jarak (Ricinus Communis). Minyak ini biasanya digunakan sebagai obat sembelit, gangguan kulit, serta radang. Selain untuk pengobatan, minyak jarak juga dikenal sebagai pemicu kontraksi pada ibu hamil. Menurut penelitian University of Texas Southwestern Medical Center, minyak jarak dapat merangsang gerakan pada usus yang bisa mengiritasi rahim sehingga mengakibatkan kontraksi. Namun, kontraksi ini merupakan kontraksi yang diakibatkan gangguan pencernaan, bukan kontraksi persalinan.
Minyak jarak terbukti dapat menyebabkan kontraksi saat hamil namun tidak aman untuk kehamilan. Kontraksi yang dihasilkan ketika konsumsi minyak jarak cenderung tidak teratur dan menyakitkan sehingga dapat membuat bayi stres, sehingga berbahaya untuk kehamilan. Selain itu jika Moms memiliki pencernaan yang sensitif, mengonsumsi minyak jarak dapat menimbulkan gejala diare dan muntah. Jika kondisi ini terjadi berkelanjutan, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya bagi kehamilan.
Makanan pedas
Hampir sama seperti minyak jarak, banyak orang menyarankan ibu hamil untuk makan makanan pedas agar lebih mudah kontraksi. Saran ini belum terbukti secara ilmiah, Moms. Secara medis, makanan yang masuk ke lambung tidak ada hubungannya dengan kerja otot rahim. Namun bagi Moms yang memiliki penyakit maag, makanan pedas justru akan membuat penumpukan gas di lambung sehingga dapat merasa mual dan menjadi pemicu penyakit lambung yang lebih serius seperti GERD (gastroesophageal reflux disease). Hal ini bisa membuat Moms sesak napas dan menimbulkan komplikasi penyakit lainnya dalam sistem pencernaan.
Durian
Hingga saat ini belum ada penelitian bahwa durian dapat menimbulkan kontraksi persalinan. Durian aman dikonsumsi oleh ibu hamil karena mengandung berbagai nutrisi yang baik bagi kehamilan seperti asam folat, magnesium, kalsium, serat, vitamin A, vitamin E dan nutrisi lainnya. Namun, jika Moms ingin makan durian saat hamil, sebaiknya jangan dikonsumsi secara berlebihan karena dapat memicu gas dan asam lambung yang membuat Moms merasakan nyeri pada ulu hati.
Nanas
Beberapa teori mengatakan bahwa enzim bromelain pada nanas dapat melunakan dinding serviks sehingga memicu kontraksi. Namun studi ini masih perlu diteliti lebih lanjut, Moms. Nanas mengandung nutrisi yang lengkap seperti vitamin A, vitamin C, magnesium, zat besi, natrium dan nutrisi lainnya yang bisa dikonsumsi oleh Moms ketika hamil. Namun sebaiknya tidak konsumsi berlebihan karena dapat mengakibatkan diare dan gangguan pencernaan.
Rumput Fatimah
Mitos ini sering sekali terdengar hingga saat ini, Moms. Rumput Fatimah memang dapat merangsang hormon oksitosin yang menjadi pemicu kontraksi, namun kadar oksitosin dalam tanaman ini tidak dapat diketahui secara pasti dan dikontrol oleh dokter, sehingga sulit untuk mengetahui dosis dan indikasi tepat.
Penggunaan rumput fatimah secara sembarangan justru dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau berujung pada kejadian yang tidak diinginkan misalnya meninggalnya janin dalam kandungan dan rahim yang robek karena kontraksi yang berlebihan juga meningkatkan risiko cacat lahir pada janin karena kandungannya belum tentu aman untuk ibu hamil.
Untuk melancarkan proses persalinan, Moms dapat menggunakan cara yang lebih aman seperti senam ibu hamil, yoga, berhubungan suami istri, atau pijat perineum. Cara ini dinilai lebih aman dan juga lebih bermanfaat agar proses persalinan lebih lancar dan si Kecil dapat lahir dengan selamat. Jangan ragu untuk konsultasikan kesehatan Moms menjelang HPL ke dokter untuk membantu Moms mempersiapkan persalinan, ya.