MPASI Homemade dan MPASI Fortifikasi, Mana yang Lebih Baik?

Memberikan menu MPASI untuk bayi jadi tantangan tersendiri bagi para Ibu. Benar begitu kan, Moms? Saat si kecil sudah memasuki usia 6 bulan, Moms dianjurkan untuk memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk mendukung tumbuh kembangnya. WHO menyarankan untuk memberikan MPASI buatan sendiri. Namun jika Moms tidak memiliki banyak waktu atau sibuk dengan pekerjaan, MPASI fortifikasi atau MPASI instan bisa jadi pilihan alternatif. Lantas, manakah yang lebih baik antara MPASi homemade dan MPASI fortifikasi?

 Berdasarkan Buku Panduan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat beberapa hal penting untuk memulai pemberian MPASI pada bayi. Salah satunya adalah tekstur MPASI yang harus dilakukan secara bertahap, yaitu mulai dari bubur atau puree, mashed, minced, chopped, finger foods, dan selanjutnya makanan keluarga.

MPASI yang baik harus mencukupi kebutuhan nutrisi harian bayi, mudah disiapkan, aman, bersih dan mudah didapatkan. Menu MPASI bayi haruslah yang kaya akan energi, protein dan mitrkonutrien seperti zat besi, kalsium, zinc, vitamin A, vitamin C, dan asam folat. Oleh karena itu, Moms perlu membuat MPASI yang mengandung karbohidrat, protein hewani dan nabati serta sayur dan buah.

MPASI Homemade Sangat Dianjurkan

WHO telah menganjurkan untuk memberikan MPASI homemade atau buatan sendiri dengan bahan dasar dari bahan pangan lokal yang mudah didapatkan. Tujuannya adalah untuk melatih dan mengenalkan si kecil apa saja menu makanan keluarga sehari-hari. Jadi ketika anak memasuki usia 1-2 tahun atau saat dia sudah bisa makan padat, si kecil sudah terbiasa dengan menu makanan keluarga.

Beberapa orang juga beranggapan bahwa MPASI homemade lebih baik dari MPASI instan yang telah melalui proses fortifikasi. MPASI homemade tidak menggunakan bahan-bahan yang mengandung penamis dan pengawet yang berbahaya untuk tumbuh kembang si kecil. MPASI buatan sendiri juga memiliki tekstur, aroma, rasa, serta kebersihan yang lebih terjamin.

Sayangnya, tidak semua kondisi ibu mampu membuat MPASI sendiri di rumah. Oleh karena itu, MPASI instan bisa jadi pilihan alternatif untuk Moms yang memiliki aktivitas padat.

MPASI Instan Jadi Pilihan Alternatif

MPASI instan yang telah difortifikasi memiliki kelengkapan gizi sesuai kebutuhan bayi. Beberapa tambahan zat gizi yang dimasukkan dalam MPASi instan seperti karbohidrat, protein, lemak, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral.

Seperti dilansir dari The Asianparent, IDAI menegaskan bahwa MPASI instan dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang telah ditetapkan oleh WHO seperti standar keamanan, higienitas, dan kandungan nutrisinya.

Bahan pengawet yang digunakan pada MPASI instan telah terbukti aman bagi bayi dan telah melewati proses sterilisasi. Sedangkan penggunaan gula dan garam pada MPASI instan dimasukkan dalam jumlah terbatas sehingga aman untuk si kecil.

Saat ini, banyak ditawarkan MPASI homemade yang dibuat dari bahan organik dengan kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian bayi. MPASI homemade ini juga bisa jadi pilihan aternatif bagi Moms yang tak sempat membuat sendiri atau merasa takut si kecil kekurangan nutrisi.

Namun di sisi lain, Moms tidak mengetahui apakah MPASI homemade yang diperjualbelikan dibuat secara higienis dan aman untuk bayi. Sehingga Moms harus lebih cermat dan teliti sebelum membelinya.

Baik MPASI homemade maupun MPASI fortifikasi, keduanya sama-sama baik dan aman untuk bayi. Memang sangat disarankan untuk membuat sendiri MPASI agar terjamin kebersihannya. Namun tak masalah jika sesekali Moms memberikan MPASI instan untuk mendukung tumbuh kembang anak. Jangan lupa sertakan juga sayur dan buah-buahan agar kebutuhan nutrisi harian anak tercukupi ya, Moms.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here