Bibir sumbing adalah timbulnya celah dan langit-langit mulut yang dapat dilihat sejak janin berusia 7 bulan. Saat bayi berkembang selama kehamilan, jaringan tubuh dan sel-sel khusus dari setiap sisi kepala tumbuh ke arah tengah wajah dan bergabung bersama untuk membentuk wajah. Penggabungan jaringan ini membentuk fitur wajah, seperti bibir dan mulut. Biasanya, terjadi pada usia kehamilan 4 atau 5 minggu.
Bibir sumbing dapat terjadi jika jaringan yang membentuk bibir tidak menyatu sepenuhnya sebelum lahir sehingga menghasilkan lubang di bibir atas. Kondisi ini tentu menjadi kekhawatiran bagi Moms dan Ayah, namun kondisi ini dapat diperbaiki dengan operasi setelah Si Kecil dilahirkan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab dan cara penanganannya, simak info dari Momong berikut ini ya Moms.
Penyebab bibir sumbing pada bayi
Hingga saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti. Bebrapa penelitian membahas bahwa usia Moms di atas 40 tahun saat masa kehamilan dapat menjadi pemicu hal tersebut. Selain itu, penggunaan obat-obatan sepertii fenitoin (obat kejang) dan asetosal (obat demam), yang dikonsumsi ibu selama hamil juga meningkatkan risiko bibir sumbing.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang memicu bayi terlahir bibir sumbing, yaitu:
- Berat badan ibu ketika hamil, baik kekurangan gizi atau kelebihan berat badan.
- Ibu yang terinfeksi virus, seperti rubella dan syphilis saat hamil
- Ibu yang memiliki riwayat diabetes saat hamil
- Merokok selama hamil
- Konsumsi alkohol saat kehamilan
- Kekurangan asam folat dan Vitamin B selama masa hamil
Gejala dan tanda bibir sumbing
Bibir sumbing dapat dilihat secara langsung saat janin di USG pada usia 8 bulan ke atas maupun saat dilahirkan dengan ciri-ciri:
- Terbelahnya bibir dan langit-langit mulut (langit-langit) yang mempengaruhi satu atau kedua sisi wajah
- Perpecahan di bibir yang tampak hanya sebagai lekukan kecil di bibir atau memanjang dari bibir melalui gusi bagian atas dan langit-langit ke bagian bawah hidung
- Terbelahnya langit-langit mulut yang tidak mempengaruhi penampilan wajah
Dampak bayi yang terlahir dengan bibir sumbing
Selain terlihat pada fisik yang berbeda, bayi yang terlahir dengan bibir sumbing juga memicu masalah kesehatan lainnya seperti:
- Gangguan nutrisi dan gizi karena adanya celah di bibir sehingga membuat bayi kesulitan menelan, menghisap, dan tersedak ketika menelan. Jika tidak diatasi, maka dapat menyebabkan gagal tumbuh dan malnutrisi.
- Infeksi berulang pada bayi terutama pada bagian telinga bagian tengah. Selain itu suaranya dapat menjadi lebih sengau atau disebut rhinolalia, gangguan pembentukan gigi, dan wajah.
Penyembuhan bibir sumbing
Bayi yang lahir dengan kondisi bibir sumbing dapat diketahui ketika bayi lahir setelah 72 jam. Jika Moms melihat Si Kecil terlahir dengan kondisi ini maka yang harus diutamakan yaitu penjelasan detail dari dokter.Moms dan Ayah dapat segera emmbawa Si Kecil ke spesialis yang menangani bibir sumbing. Semakin cepat diagnosis, maka penyembuhan pun akan semakin baik.
Bibir sumbing juga dapat terdeteksi selama kehamilan. Moms dapat melihat kelainan tersebut saat usia 18 minggu jika menggunakan USG dan biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan prosedur pengambilan sampel air ketuban (amniocentesis) untuk mengetahui pemicu bibir sumbing. Maka sangat penting bagi Moms melakukan pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui jika ada kelainan pada janin dan dapat ditangani sedini mungkin.