Pentingnya Mengajarkan Anak Konsep “Benar dan Salah”

Saat Si Keci berusia 0-5 tahun, konsep benar dan salah masih sering terbalik dan perlu diingatkan setiap hari. Bahkan anak yang berusia 10 tahun ke atas juga bisa mengalami hal yang serupa. Hal ini adalah hal yang normal Moms jika Si Kecil belum bisa membedakan antara benar dan salah. Oleh karena itu, Si Kecil sering melakukan hal buruk dan tanpa Ia sadari dan membuat dirinya dalam bahaya. 

Moms dan Ayah perlu mengajari  Si Kecil mengenai konsep benar dan salah sejak dini. Namun sering kali Moms dan Ayah bingung bagaimana cara memulai untuk mengajarkan SI Kecil mengenai konsep ini. Nah coba beberapa tips Momong berikut ini yuk, Moms.

  1. Jadilah teladan

Pada dasarnya segala sikap dan perilaku Si Kecil tidak bisa dibentuk dengan sendirinya. Hal ini perlu dibentuk dari lingkungan, dan yang terdekat adalah orang tua. Moms dan Ayah harus mencontohkan terlebih dahulu perilaku benar dan salah pada Si Kecil agar ia bisa menirunya dan mengingatnya dengan baik. Dalam prosesnya, peran orang tua sebagai role model sangat penting. Dengan begitu, anak-anak akan mengamati orang tua mereka dan menentukan apa yang boleh Ia lakukan dan yang harus Ia hindari berdasarkan situasi sekitar.

  1. Beri tahu alasan tindakan tertentu salah

Moms dan Ayah terlebih dahulu harus menyadarkan Si Kecil bahwa tindakannya berbahaya maupun mengganggu orang sekitar sebelum memberikan tindakan disiplin atau memarahinya. Hal ini karena memarahi dan mengatakan bahwa Ia adalah anak yang nakal, bukanlah solusi yang baik dan dimengerti Si Kecil.

Cobalah untuk berbicara dengan Si Kecil mengenai hal yang dilakukannya dan bagaimana dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain. Lalu, terangkan alasan mengapa hal tersebut salah, di mana letak salahnya dan apa yang semestinya si kecil lakukan jika hal tersebut terjadi lagi.

  1.  Memperlihatkan perasaan sedih saat Si Kecil melakukan kesalahan

Kejadian yang sering terjadi yakni ketika anak mengambil atau menghancurkan mainan teman. Sering kali anak yang melakukan tindakan itu tidak mengetahui bahwa Ia telah melakukan kesalahan. Anak-anak masih tidak mengerti bagaimana perasaan orang lain dan sulit untuk menyadari bahwa telah melakukan sesuatu yang salah.

Cobalah untuk memberikan emosi sedih saat ia melakukan hal yang tidak baik atau salah, maka Si Kecil mengenal bagaimana dampak yang ditimbulkannya jika ia melakukan hal tersebut pada orang lain. Pada situasi ini, Moms juga dapat menjelaskan bahwa jika Si Kecil menggunakan mainan teman tanpa izin, ceroboh, apalagi sampai merusaknya, maka membuat teman sedih. Tips ini akan membantu anak belajar mempertimbangkan perasaan orang lain dan langsung peka saat mereka melakukan sesuatu yang salah.

  1.  Jangan memarahi berlebihan

Menurut laman Gymboree, anak-anak penuh dengan keingintahuan mereka mencoba banyak hal baru dan sering gagal pada percobaan pertama. Tak jarang, kegagalan itu menimbulkan dampak buruk ke dirinya sendiri maupun lingkungan sekitar.

Di situasi ini,Moms perlu mengerti dan berhati-hati menanggapi anak. Jangan sampai membuat mereka semakin khawatir. Jika anak-anak menerima terlalu banyak peringatan, mereka akan berhenti mendengarkan dan justru melakukan hal sebaliknya.

Orang tua cukup memberi tahu batasan atas tindakan yang anak lakukan. Bila perlu tegaskan juga pada si kecil agar tidak mengulanginya karena itu bisa mengganggu atau merugikan orang lain.

Selain hal di atas, Moms dan Ayah juga penting memberi tahu Si Kecil ketika ia melakukan tindakan buruk bukan justru menyalahkannya ketika melakukan hal tersebut. Cobalah untuk mendengarnya bercerita dan memahami situasi dari pandangan SI Kecil sebelum menentukan hukuman atau memarahinya.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here