Ketika Si Kecil mulai memasuki usia MPASI sekitar usia 6 bulan, beberapa refleks atau motorik di bagian mulut bayi sudah mulai bekerja dengan baik. Si Kecil akan mulai banyak merasakan tekstur makanan dan indera sensorik rasa pada lidah juga mulai berkembang. Pada saat tersebut, Moms bisa mengenalkan banyak rasa makanan pada Si Kecil dengan tujuan agar selalu ada variasi di setiap waktu makan.
Saat mulai MPASI, Moms mungkin masih akan bingung untuk rasa apa saja yang bisa diterima Si Kecil dan membuatnya lebih semangat saat makan. Moms dapat mencoba untuk mengenalkan berbagai rasa untuk menghindari Si Kecil bosan dengan rasa makanan yang sama setiap harinya. Tentunya hal ini bisa membantu Si Kecil untuk makan lebih lahap dan menghindari nafsu makan yang menurun.
Ada beberapa permasalahan yang dapat muncul ketika anak tidak mengeksplorasi atau diperkenalkan dengan bermacam rasa, Momong akan memberikan informasi beberapa hal penting mengenai pengenalan rasa pada anak. Simak yuk, Moms
Anak akan terbiasa dengan banyak rasa
Dengan mengenalkan banyak rasa pada Si Kecil, Moms membantunya untuk dapat lebih eksploratif terhadap rasa makanan. Si Kecil akan terhindar dari rasa bosan terhadap makanan. Pada awalnya mungkin Moms merasa ragu apabila menambahkan bumbu tertentu pada Si Kecil karena stigma yang beredar bahwa anak harus makan makanan yang tidak mengandung garam atau bumbu yang tajam. Untuk penggunaan garam, menurut IDAI, pada awal MPASI boleh memberikan gula dan garam pada makanan anak dengan jumlah yang sedikit untuk membuatnya mau makan. Untuk penggunaan bumbu, dapat Moms kurangi kadarnya dari yang biasa dikonsumsi orang dewasa hanya untuk memperkenalkan rasa pada anak.
Pada awal MPASI pun, Moms sebaiknya tidak hanya memberikan Si Kecil buah-buahan untuk makanannya. Moms harus memberikan menu 4 sehat yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan serat dengan tingkat tekstur makanan yang disesuaikan dengan usia Si Kecil. Hal ini dilakukan agar Si Kecil mengenal berbagai rasa makanan dan membuat pertumbuhannya lebih maksimal.
Respon mulut serta otot wajah dapat terlatih
Ketika anak mengenal rasa asin, asam, pahit dan manis, sensor pada lidah akan memberikan respond pada otot tertentu pada mulut dan wajah. Misalkan saat menengal rasa asam, otot pada mata dan wajah akan sedikit terkejut dan Si Kecil dapat merespon dengan memejamkan mata. Pemberian rasa ini dilakukan secara bertahap dengan jumlah yang semakin besar usia anak dapat diberikan semakin banyak jumlahnya. Hal ini juga disesuaikan dengan kondisi tubuh anak saat periksa rutin ke dokter, Moms dapat menanyakan perihal makanannya pada dokter untuk mengetahui apakah pola tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan anak.
Anak menjadi tidak pemilih dalam hal makanan (picky eater)
Gerakan tutup mulut atau yang sering disebut GTM pasti tidak asing dibaca atau didengar oleh Moms. Salah satu cara untuk menghindari ini juga dengan pengenalan rasa agar Si Kecil tidak merasa bosan dengan rasa dan bentuk makanan yang sama. Menjadi anak yang pemilih dalam makanan juga bisa dikarenakan kurangnya variasi rasa dan bentuk makanan yang diberikan. Si Kecil akan lebih sering meminta makanan yang ia sukai tanpa mau mengenal rasa lain yang belum pernah masuk dalam memori atau ingatan otaknya.
Mulai sekarang, yuk coba untuk mengenalkan berbagai rasa pada anak. Moms bisa memperkenalkan rasa manis, pahit, asam, gurih, ataupun asin pada Si Kecil untuk membuat indera perasa pada lidahnya menyampaikan respon pada otak dan menyimpan memori saat merasakan makanan tersebut sehingga Si Kecil akan mengingatnya dan dapat makan segala jenis masakan yang Moms berikan.