Mata merupakan salah satu organ penting karena fungsinya sangat vital sehingga kesehatan benar-benar harus dijaga. Kesehatan mata dapat bermasalah karena kebiasaan buruk yang dapat terjadi sejak dini atau pada anak. Peningkatan kasus anak dengan rabun dekat cukup meningkat mengingat banyaknya kebiasaan yang dapat memicu hal ini dalam kesehariannya.
Yuk simak apa saja penyebab anak dapat memiliki gangguan pada mata dan rutinitas apa yang sebaiknya dihindari berikut ini, Moms.
Penyebab rabun dekat pada anak
Rabun dekat merupakan kondisi yang mengharuskan anak menggunakan kacamata agar dapat melihat sesuatu lebih jelas.Hiperopia atau rabun dekat yang dialami anak-anak terjadi ketika mata lebih pendek dari biasanya atau memiliki kornea yang terlalu datar. Sebagai akibatnya, sinar cahaya fokus di luar retina dibandingkan mengarah langsung ke bagian tersebut. Anakyang mengidap gangguan ini dapat melihat objek yang jauh dengan jelas, tetapi akan kabur ketika objeknya dekat.
Sama seperti gangguan rabun jauh, kelainan mata rabun dekat juga umumnya diwariskan. Selain itu, kebiasaan buruk yang sering dilakukan juga dapat menjadi salah satu penyebab Si Kecil terkena rabun dekat.
Kebiasaan yang bisa menyebabkan gangguan pada mata
Moms mungkin tidak menyadari bahwa aktivitas dan kebiasaan Si Kecil sehari-hari dapat menyebabkan gangguan pada mata dan dapat memperburuk kondisi matanya. Oleh karena itu sebaiknya Moms menghindari rutinitas berikut pada Si Kecil agar kondisi kesehatan matanya dapat selalu terjaga.
1.Layar gadget
Salah satu pemicu kerusakan pada mata adalah terlalu lama menatap layar gadget atau komputer. Sebab, hal ini bisa menyebabkan mata lelah dan sakit kepala akibat otot mata bekerja ekstra untuk melihat layar gadget. Sinar biru yang dipancarkan layar gadget juga disebut bisa menyebabkan degenerasi makula di retina mata. Jika diabaikan, hal ini bisa memicu terjadinya komplikasi berupa kebutaan.
2. Aktivitas outdoor tanpa pelindung
Risiko kerusakan mata juga bisa menyerang jika terbiasa keluar rumah tanpa pelindung, seperti kacamata hitam. Penggunaan kacamata hitam bisa membantu melindungi mata dari sinar ultraviolet saat berada di bawah paparan sinar matahari. Sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari tidak boleh diabaikan, sebab bisa berbahaya bagi kesehatan mata dan menimbulkan penyakit, seperti katarak, degenerasi makula, atau pterygium.
3.Cedera pada mata
Anak-anak cenderung aktif beraktivitas, sehingga bisa saja mengalami cedera pada area mata. Jika diabaikan begitu saja, kondisi ini bisa memicu terjadinya kerusakan permanen pada mata. Sayangnya, anak-anak sering kali mengabaikan dan tidak bisa menyampaikan gejala cedera dengan baik. Kalau sudah begitu, risiko kerusakan mata bisa menjadi lebih besar. Waspadai cedera yang menyebabkan penglihatan kabur, mata sulit dibuka, muncul bercak di daerah mata, bola mata tidak dapat digerakkan, serta perbedaan antara kedua mata.
4.Benda asing
Rasa ingin tahu anak-anak kerap tinggi dan selalu ingin tahu terhadap apa saja. Hal ini bisa membuat Si Kecil sering memasukkan atau meletakkan benda asing ke mata. Kebiasaan memasukkan benda asing ke mata bisa meningkatkan risiko iritasi mata, kemerahan pada mata, hingga berujung pada kerusakan mata.
5.Tidak rutin memeriksakan mata
Terbiasa mengabaikan pemeriksaan mata rutin juga bisa meningkatkan risiko kerusakan mata. Sebab, hal ini bisa membuat penyakit mata menjadi terlambat ditangani dan berisiko menimbulkan komplikasi parah. Hal ini bisa diperburuk jika anak tidak mengetahui riwayat penyakit dalam keluarga.