Penyebab Bayi Gumoh, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Seringnya bayi gumoh membuat Moms merawa khawatir dengan kondisi si kecil. Namun gumoh pada bayi merupakan hal yang cukup umum dialami. Namun gumoh pada bayi bisa menjadi berbahaya jika si kecil mengalami beberapa hal. Karenanya, Moms perlu mengetahui apa saja penyebab bayi gumoh dan bagaimana cara mengatasinya.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh merupakan aliran balik isi lambung ke dalam kerongkongan setelah menyusui dan dikeluarkan melalui mulut yang berlangsung secara involunter. Dalam istilah medis, gumoh disebut juga dengan refluks. Kondisi ini normal dialami oleh bayi Moms. Karena kerongkongan si kecil belum berkembang sepenuhnya serta ukuran lambung bayi yang masih kecil sehingga belum bisa menampung lebih banyak ASI.

Penyebab Bayi Gumoh

Gumoh biasanya akan menghilang secara perlahan saat bayi memasuki usia 1 tahun. Meskipun normal terjadi, Moms perlu mengetahui apa saja yang menyebabkan bayi gumoh. Berikut ini ebberapa hal umum yang menjadi penyebab gumoh pada bayi:

Menyusu Secara Berlebihan

Menyusu secara berlebihan dapat menyebabkan bayi gumoh. Bayi baru lahir memiliki kapasitas lambung yang masih kecil. JIka bayi mendapat asupan yang melebihi kapasitas lambungnya, maka bayi akan kekenyangan dan mengalami gumoh.

Menelan Udara Saat Menyusu

Saat merasa lapar, bayi menghisap ASI dengan sangat cepat yang bisa membuatnya turut menghiruo udara bersamaan dengan ASI yang dinimunya. Hal ini lebih sering terjadi pada Moms yang memiliki suplai ASI terlalu banyak.

Alergi

Bayi juga bisa mengalami sensitivitas atau alergi terhadap makanan dan minuman yang Moms konsumsi selama masa menyusui. Alergen ini bisa ditransfer ke dalam ASI sehingga menyebabkan bayi gumoh.

Cara Mengatasi Bayi Gumoh

Terdapat beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah terjadinya gumoh pada bayi di antaranya seperti berikut ini:

Posisikan Kepala Bayi Lebih Tegak Saat Menyusu

Posisikan kepala bayi agar lebih tegak dan pertahankan setidaknya selama 20-30 menit setelah bayi makan atau menyusu.  Hal ini berfungsi agar makanan atau ASi tidak naik kembali ke kerongkongan si kecil. Jika harus berbaring, Moms bisa meletakkan beberapa bantal untuk menopang tubuh si kecil.

Bantu Bayi Bersendawa

Usahakan untuk membantu bayi bersendawa usai menyusu agar udara yang masuk ke dalam lambung dapat keluar lagi. Moms bisa menyandarkan si kecil ke dada dengan posisi tegak, tepuk-tepuk pelan bagian punggungnya. Lakukan perlahan hingga si kecil bersendawa. Namun Moms perlu berhati-hati agar bagian perutnya tidak tertekan dan menyebabkan gumoh.

Perhatikan ukuran dan lubang pada dot yang digunakan

Jika bayi menyusu dengan dot, perhatian ukuran dan lubang pada dot yang digunakan. Menggunakan dot dengan ukuran dan lubang yang terlalu besar bisa menyebabkan susu keluar terlalu banyak sehingga membuat si kecil mudah tersedak dan gumoh. Sebaliknya, jika lubang dot terlalu kecil bisa menyebabkan bayi kesulitan menyusu dan cenderung menelan lebih banyak udara.

Hindari Bayi Tidur Tengkurap

Pastikan si kecil tidak tidur tengkurap setelah menyusu atau makan. Moms bisa menggendong si kecil terlebih dahulu selama 20-30 menit setelah ia menyusu. Tidur terngkurap pada bayi setelah menyusu berisiko membuatnya terserang sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).

Cara lainnya mencegah bayi gumoh adalah dengan mengurangi konsumsi susu sapi, terutama untuk si kecil yang memiliki gejala intoleransi laktosa. Sebaiknya Moms lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak agar mendapat penanganan yang tepat.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here