Hormon prolaktin dan hormon oksitosin memiliki peranan penting bagi ibu menyusui. Keduanya sangat dibutuhkan agar bayi mendapatkan ASI yang dibutuhkan. Oleh karena itu, Moms perlu mengetahui apa itu hormon prolaktin dan oksitosin dan apa manfaatnya bagi ibu menyusui.
Hormon prolaktin membantu memproduksi ASI pada payudara. Tidak hanya pada wanita, hormon ini juga berperan dalam produksi sprema pada pria. Sedangkan hormone oksitosin kerap disebut juga sebagai hormin cinta karena muncul ketika Moms membayangkan si kecil atau ketika bayi menangis. Hormon oksitosin membantu mengeluarkan ASI dari puting hingga sampai pada mulut bayi. Apa saja manfaat hormon prolaktin dan hormon oksitosin serta cara kerjanya pada ibu menyusui? Kita simak penjelasannya yuk, Moms!
Manfaat Hormon Prolaktin
Dilansir dari Alodokter, prolaktin adalah hormon yang diproduksi di bagian depan kelenjar hipofisis (pituitary), rahim, otak, payudara, prostat, lapisan lemak, kulit, dan sel-sel imun. Dua hormon utama yang mengendalikan prolaktin adalah dopamin dan estrogen.
Pada ibu menyusui, fungsi utama hormon prolaktin adalah untuk meningkatkan produksi ASI. Hormon ini mulai bekerja optimal setelah Moms melahirkan. Selama kehamilan, tubuh tidak memproduksi hormone ini karena ditahan oleh hormon progesteron yang meningkat. Pasca persalinan, hormone progesteron menurun dan sebaliknya, hormon prolaktin akan meningkat.
Rangsangan sensorik pada puting payudara ketika bayi menyusu dikirim ke otak. Selanjutnya direspon oleh kelenjar pituitary yang mengeluarkan hormon prolaktin serta merangsang sel-sel lainnya untuk memproduksi ASI.
Hormon prolaktin tetap berada di aliran darah selama sekitar 45 menit pasca menyusui. Dimana hormon ini akan merangsang payudara untuk memproduksi ASI untuk sesi menyusui selanjutnya.
Intensitas menyusu si kecil sangat berpengaruh Moms terhadap jumlah prolaktin yang dikeluarkan. Saat bayi jarang menyusu, maka jumlah prolaktin akan menurun dan berdampak pada produksi ASI yang lebih sedikit. Namun sebaliknya, jika bayi menyusu langsung melalui payudara secara rutin, maka hormon ini lebih banyak memproduksi ASI.
Oleh karena itu, menyusui secara langsung sangat disarankan khususnya pada malam hari. Alasannya adalah karena hormon prolaktin lebih banyak diproduksi pada malam hari. Saat hormon prolaktin bekerja, Moms akan merasa lebih rileks dan mengantuk. Hormon ini juga menekan terjadinya ovulasi. Tak heran ya Moms jika menyusui sangat membantu untuk menunda kehamilan selanjutnya.
Manfaat Hormon Oksitosin
Serupa tapi tak sama, hormon oksitosin juga berperan penting dalam proses menyusui. Jika hormon prolaktin memproduksi ASI, maka hormon oksitosin yang membantu dalam proses keluarnya ASI. Hormon oksitosin disebut juga sebagai hormone cinta karena kemunculannya sangat dipengaruhi oleh suasana hati Moms. Jika Moms merasa nyaman, tenang, dan bahagia, maka hormon ini akan melimpah dan ASI pun turut mengalir lancar.
Saat si kecil menyusu, rangsangan dari isapan bayi akan diteruskan menuju hipotalamus yang memproduksi hormon oksitosin. Selanjutnya, hormon ini bekerja memacu otot halus di sekitar alveoli untuk berkontraksi mengeluarkan ASI. Proses ini disebut reflex pengaliran ASI atau let down reflex. Oksitosin
Hormon oksitosin diproduksi dengan cara Moms menyentuh dan menggendong si kecil, mendengar suaranya, atau membayangkan si kecil jika Moms sedang berada jauh darinya.
Tanda-tanda hormon oksitosin bekerja dengan baik adalah ketika Moms merasa sangat haus setelah menyusui. Bayi terlihat mengisap payudara dengan kecepatan lambat namun dalam serta menikmati setiap tegukannya. Moms juga akan melihat ASI yang menetes pada sisi payudara lainnya ketika salah satu payudara dihisap bayi.