Pada awal masa menyusui, Moms mungkin bingung mengenai perbedaan foremilk dan hindmilk dan bagaimana cara untuk memberikan keduanya secara seimbang untuk Si Kecil. Foremilk maupun hindmilk adalah jenis susu yang terkandung dalam ASI. Keduanya berperan penting dalam tumbuh kembang Si Kecil selama Moms memberikan ASI eksklusif hingga 2 tahun.
Jika foremilk dan hindmilk dikombinasikan dengan baik, tumbuh kembang Si Kecil dapat lebih maksimal. Untuk itu, Moms perlu mengetahui mengenai perbedaan foremilk dan hindmilk dengan baik dan dapat memberikannya secara tepat.
Perbedaan foremilk dan hindmilk
Foremilk merupakan bagian dari ASI ibu yang keluar saat awal sesi menyusui sedangkan hindmilk adalah susu yang keluar setelahnya. Untuk tekstur, foremilk lebih encer karena memiliki banyak kandungan air, rendah lemak namun tinggi gula susu laktosa sedangkan hindmilk lebih kental karena lebih padat kalori serta mengandung banyak lemak.
Banyak Moms berpikir bahwa dua hal tersebut adalah jenis susu yang dihasilkan ASI yang berbeda setiap menyusui padahal faktanya tinggi rendahnya kadar lemak yang terkandung dalam ASI dipengaruhi oleh berapa lama jeda waktu menyusui selama sesi menyusui berlangsung.
Saat awal sesi menyusui, lemak masih menempel pada sel susu sehingga yang keluar pertama kali adalah foremilk yang lebih encer dan berair. Semakin lama menyusui maka hindmilk akan masuk dalam tubuh Si Kecil hingga akhir sesi menyusui. Semakin sering jeda waktu Moms memberikan ASI maka semakin banyak hindmilk yang dikonsumsi oleh Si Kecil.
Hal yang timbul jika foremilk dan hindmilk tidak dikonsumsi secara seimbang
Baik foremilk maupun hindmilk, keduanya memiliki kandungan laktosa yang baik untuk daya tahan tubuh Si Kecil dalam melawan bakteri dan virus jahat dalam tubuh serta mengembangkan bakteri baik untuk pencernaannya. Nutrisi yang terkandung dalam foremilk dan hindmilk juga bekerja dalam pembentukan jaringan sel otak dan membantu regenerasi sel tubuh untuk menunjang perkembangan maksimal SI Kecil.
Ketidakseimbangan konsumsi foremilk dan hindmilk disebut kelebihan laktosa, yaitu saat Si Kecil lebih banyak menerima foremilk yang cair daripada hindmilk yang kaya akan lemak. Ketidakseimbangan ini terjadi saat jeda waktu menyusui Si Kecil terlalu lama, menerima banyak susu sekaligus (menyusui langsung dan menyusui melalui botol), atau saat Moms memiliki masalah kelebihan pasokan ASI.
Masalah yang biasa timbul saat terjadi ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk yaitu:
- Feses bayi yang hijau dan berbusa karena kandungan laktosa tinggi.
- Bayi selalu buang air besar setelah menyusui
- Kolik yang disebabkan karena produksi gas berlebih dalam perut. Tanda-tandanya seperti sering menangis, mengepalkan tinju, menegakkan kaki.
- Ruam popok, dikarenakan sifat feses yang asam.
- Lebih sering menyusu, hal ini dikarenakan bayi yang tidak merasa kenyang karena belum banyak mengonsumsi hindmilk
- Berat badan bayi yang sulit naik. Hal ini karena Si Kecil kurang mengonsumsi susu yang memiliki kadar lemak sehingga penambahan berat badan akan sulit terjadi.
Cara membuat Si Kecil seimbang mengonsumsi foremilk dan hindmilk
- Pastikan bayi menyusui dalam waktu yang cukup lama pada satu payudara sebelum berganti ke payudara lainnya. Berganti payudara dalam waktu singkat dapat membuat Si Kecil hanya mengonsumsi foremilk dalam jumlah lebih banyak dibandingkan hindmilk.
- Atur waktu untuk Lakukan rutinitas menyusui yang konsisten dan teratur. Moms perlu menyusui pada interval yang teratur, misalnya setelah sekian jam untuk membuat otak memancing reprosuksi ASI secara otomatis.
- Menyusui hanya dari satu payudara pada tiap sesi sekitar 30 menit setiap sesi. Moms dapat memompa ASI untuk menampung lebih banyak ASI dan memancing hindmilk yang lebih banyak.
- Meningkatkan frekuensi menyusui, ini untuk mendapat campuran ASI yang sesuai yang tertinggal pada sesi menyusui sebelumnya.