Bagi Moms dan Ayah yang sedang menantikan datangnya buah hati tentu ingin sekali mengetahui apa saja perkembangan dan pertumbuhan janin di dalam kandungan. Setiap cek kesehatan ke dokter kandungan selalu ditanyakan mengenai perkembagan tersebut dan apa yang bisa diusahakan untuk mendorong perkembangan dan kesehatan Moms dan janin. Nah, Moms dan Ayah juga sebaiknya mengetahui apa saja perkembangan yang seharusnya terjadi di setiap trimester kehamilan agar jika ada hal yang tidak sesuai bisa segera ditangani dan dicari jalan keluar mengenai masalah tersebut.
Moms sebaiknya mengetahui bahwa normalnya, kehamilan memiliki jangka aktu 37 hingga 42 minggu. Rentang waktu tersebut dapat dibagi menjadi tida semester atau yang lebih sering dikenal dengan trimester. Tiap trimester berlangsung 12-14 minggu atau sekitar tiga bulan.
Setiap trimester memiliki pengalaman tersendiri karena dipengaruhi oleh perubahan hormonal dan mental serta fisiologi yang dialami Moms. Dengan mengetahui perkembangan janin pada tiap trimester tersebut, Moms akan terbantu untuk mempersiapkan diri menjalankan perubahan tersebut dan perkembangan janin.
Trimester Pertama
Perhitungannya dimulai dari tanggal pertama siklus menstruasi terakhir. Trimester pertama berlangsung dari minggu pertama hingga minggu ke-12 masa kehamilan. Untuk memastikannya, Moms dapat melakukan USG pada saat pemeriksaan awal ke dokter kandungan ketika mengalami telat haid atau dating bulan.
Pada masa ini, terjadi perubahan dalam tubuh Moms seperti perubahan hormon yang menyebabkan beberapa perubahan seperti mood, kehalusan kulit, jerawat yang muncul dan masih banyak lagi. Pada tahap ini, Rahim mulai mendukung pertumbuhan plasenta dan janin. Tubuh akan mulai menambah suplai darah untuk membawa oksigen dan nutrisi ke janin yang sedang berkembang.
Pada trimester pertama ini, janin akan mengembangkan semua organnya pada akhir bulan ketiga. Pada tahap ini sebaiknya Moms mengonsumsi asam folat yang cukup untuk membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin dan memaksimalkan perkembangan organ serta saraf pada janin.
Selama trimester pertama, risiko keguguran biasanya cukup tinggi. Oleh karenanya, Moms sebaiknya menjaga aktivitas serta kesehatan. Jangan lupa untuk selalu konsultasikan kesehatan Moms saat berkunjung periksa ke dokter kandungan.
Trimester Kedua
Trimester kedua yaitu pada minggu ke 14-27 pada umumnya menjadi periode nyaman karena gejala kehamilan seperti mual muntah umumnya berkurang. Moms akan mulai merasakan nafsu makan yang naik, perut mulai terlihat membesar karena Rahim dan janin akan tumbuh dengan cepat saat periode ini.
Walau gejala mual muntah perlahan menghilang, Moms akan measakan kram pada kaki, nyeri pada ulu hati, nafsu makan bertambah, muncuknya varises, sakit pada punggung dan panggul dan terkadang merasakan hidung yang tersumbat.
Pada periode ini, Moms akan merasakan pergerakan janin pertama kalinya. Biasanya Moms bisa merasakan saat usia kehamilan masuk 20 minggu. Bahkan janin sudah bisa merespond suara Moms dan Ayah saat mengajaknya berbicara.
Beberapa tes screening biasanya dilakukan pada trimester kedua. Pastikan untuk membicarakan riwayat medis pribadi dan keluarga pada dokter untuk mengetahui masalah genetik yang dapat memberikan risiko pada janin.
Periode ini juga memperlihatkan berkembang dan terbentuknya organ pada janin seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak. Moms juga bisa mengetahui jenis kelamin bayi di trimester kedua. Biasanya selama trimester kedua, dokter menguji diabetes gestasional yang umumnya dideteksi antara minggu ke 26 dan 28 masa kehamilan.
Trimester Ketiga
Periode ini dimulai dari minggu ke-28 kehamilan hingga masa kelahiran. Pada trimester ketiga, janin sudah bisa membuka, menutup mata, dan mengisap jempolnya. Janin bisa menendang, merenggangkan badan, dan merespon cahaya.
Memasuki bulan ke delapan, perkembangan otak akan berlangsung cepat, paru-paru janin dapat bekerja sendiri, janin akan memperlihatkan gerakannya dengan lebih terasa dan dapat teraba oleh Moms saat ia bergerak.
Pada periode ini, dokter akan meminta Moms untuk teratur memeriksa kadar protein dalam urin untuk menghindari risiko preeklampsia, darah, memantau detak jantung janin, dan persiapan persalinan yang dikonsultasikan agar Moms dapat melahirkan dengan nyaman dan tenang.