Menjadi orang tua merupakan hal yang ingin dirasakan sebagian besar pasangan suami istri. Ketika hamil mungkin Moms akan berpikir kelak Si Kecil akan sanggup Moms urus sendiri dengan segala keperluannya.Terkadang pada kenyataannya, Moms justru membutuhkan bantuan karena terlalu kelelahan, memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik atau karena harus kembali bekerja setelah masa cuti selesai.
Baby sitter atau yang biasa disebut pengasuh bayi merupakan salah satu jalan keluar bagi masalah Moms saat Moms memiliki halangan untuk selalu bersama Si Kecil dan dapat tetap menjaganya ketika tidak ada di rumah atau sedang bepergian ke suatu tempat. Baby sitter bukanlah pengganti seorang ibu, namun bisa menjadi teman bermain Si Kecil dan teman untuk memperhatikan perkembangannya dengan baik. Tentu Moms akan sangat selektif ketika memilih baby sitter yang aman dan nyaman bagi Si Kecil. Jika Moms bingung dalam menentukan baby sitter, coba untuk mempertimbangkan beberapa hal berikut agar tidak salah memilih yuk, Moms.
- Carilah baby sitter berpengalaman
Jika Moms mempertimbangkan usia sebagai referensi baby sitter, hal tersebut menjadi tidak relevan karena bisa saja pengalaman yang pernah dilakukan hanyalah berupa pekerjaan rumah bukan mengasuh Si Kecil. Mengasuh Si Kecil memiliki kesabaran lebih tinggi karena berkaitan dengan komunikasi ntara orang dewasa dan anak. Moms sebaiknya cek terlebih dahulu apakah calon baby sitter ini memiliki pengalaman kerja sebagai pengasuh bayi atau tidak sebelumnya dan pastikan pernah menangani anak lebih dari 1 tahun lamanya.
- Lakukan wawancara
Wawancara kerja sangatlah penting dilakukan, Moms dapat menanyakan banyak hal mengenai pengetahuan yang dimilikinya mengenai cara mengganti popok, kapan minum susu yang teot, makanan apa yang baik untuk MPASI dan banyak hal lain yang hanya akan dapat Moms ketahui ketika mengadakan wawancara.
- Jika berasal dari referensi, periksa latar belakangnya
Informasi mengenai pekerjaannya terdahulu sangatlah penting. Moms juga perlu mencari tahu tentang keluarga calon baby sitter tersebut, apakah ada yang berkaitan dengan kasus kriminalitas, perihal hutang piutang dengan perekrut sebelumnya, kebiasaannya dan informasi lain yang tidak bisa didapat dari wawancara.
- Perhatikan interaksinya dengan Si Kecil
Moms dapat melihat pengalaman kerjanya saat menangani Si Kecil ketika wawancara. Saat Si Kecil menangis, apa yang akan diperbuatnya dan bagaimana cara menenangkannya.
- Tetap mengawasi melalui telepon maupun kamera pengawas
Walau Moms percayakan sepenuhnya Si Kecil pada baby sitter, Moms sebaiknya tetap memasang kamera pengawas dan selalu cek menggunakan video call untuk memastikan Si Kecil aman dan bahagia di rumah
- Selalu tanyakan kegiatan Si Kecil saat Moms dan Ayah pulang kantor
Jika Si Kecil sudah bisa berbicara, selalu tanyakan kegiatan apa saja yang dilakukan hari itu dan pengetahuan apa yang didapatnya di rumah. Si Kecil tidak akan bisa berbohong ketika orang lain berlaku tidak baik padanya. Ketika Si Kecil bercerita dengan nada takut atau sedih, Moms harus mencari tahu apa yang membuatnya seperti itu. Jika nada berceritanya semangat, tentu ia menjalani hari dengan riang gembira.
- Perhatikan perilaku baby sitter saat diberikan peraturan khusus bagi Si Kecil
Bagi Si Kecil yang memiliki aturan khusus seperti waktu makan, tidur, jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan, ataupun peraturan untuk anak berkebutuhan khusus, Moms bisa melihat sikap baby sitter saat diajukan aturan bagi Si Kecil. Ketika ia menunjukkan sikap jengah atau kesal, sebaiknya Moms coba untuk menjelaskan terlebih dahulu perihal aturan tersebut dan mengevaluasi kerjanya terlebih dahulu selama satu bulan untuk memutuskan apakah akan melanjutkan atau tidak.