Mulai dari usia kehamilan trimester awal, Moms tentu mempersiapkan banyak hal untuk dapat selalu sehat dan menjalankan persalinan dengan lancar kelak. Mendekati masa akhir kehamilan, tentunya proses melahirkan merupakan suatu hal yang paling ditunggu. Terlebih jika ini adalah kehamilan anak pertama, Moms tentu merasakan rasa gelisah dan berdebar saat memikirkannya.
Yuk simak proses melahirkan yang wajib diketahui Moms agar tidak panik berikut ini. Momong akan coba jelaskan agar membantu Moms mengurangi rasa panik.
Tahapan dalam proses melahirkan
Saat melahirkan,Moms akan mengalami beberapa tahapan untuk dapat menjalankan persalinan mulai dari adanya kontraksi secara bertahap dan membuka leher rahim (serviks). Tahapan yang perlu Moms ketahui yaitu:
- Tahap pertama proses melahirkan
Pada tahap pertama, leher rahim (serviks) akan terbuka secara perlahan agar bayi dapat dilahirkan. Hal ini sering disebut dengan masa kontraksi. Selama kontraksi atau masa prelabour berlangsung, terdapat beberapa fase di mana leher rahim nantinya akan terbuka hingga ukuran 10 cm.
- Fase persalinan dini yaitu saat leher rahim (serviks) mulai terbuka lebar
- Fase persalinan aktif saat Moms akan mengalami kontraksi yang kuat dan teratur dan leher rahim (serviks) terbuka penuh
- Fase transisi, yaitu saat kontraksi mencapai intensitas penuh. Leher rahim (serviks) sepenuhnya terbuka dan Moms mulai merasakan dorongan untuk mendorong bayi keluar.
Dalam fase ini, Moms bisa melakukan beberapa hal berikut agar tetap tenang dan terhindar dari rasa panik:
- Moms harus percaya pada insting dan dengarkan tubuh Moms
- Mintalah orang yang Moms percaya untuk tinggal di samping Moms memberikan dukungan secara langsung
- Makan dan minumlah sesuai dengan nafsu makan, asalkan belum meminum pereda nyeri medis
- Mulai cobalah berbagai macam posisi
- Mandi air hangat, gunakanlah kolam kelahiran agar mempermudah Moms dalam melakukannya
Tahap kedua dalam proses melahirkan
Pada tahap kedua, Moms akan mendorong bayi ke bawah vagina (jalan lahir). Moms dapat merasakan tekanan kepala bayi diantara kedua kaki dan akan timbul dua atau tiga dorongan kuat untuk mendorong ketika kontraksi muncul.
Untuk dapat menjalankan fase kedua ini dengan lebih nyaman, Moms dapat melakukan hal berikut:
- Kosongkan kandung kemih
- Jangan menahan nafas saat mendorong
- Sebisa mungkin, ambil posisi tegak sehingga gravitasi dapat membantu bayi lahir
- Jika Moms merasa sangat lelah atau menggunakan epidural, maka berbaringlah ke arah sisi kiri
- Jika Moms menggunakan epidural dan tidak bisa mendorong bayi untuk keluar, maka dengarkan arahan perawat atau bidan.
Tahap ketiga dalam proses melahirkan
Setelah bayi lahir, Moms akan mengalami tahap ketiga di mana kontraksi menjadi lebih lemah. Pada tahap ini, plasenta sedikit demi sedikit akan terlepas dari dinding rahim. Dalam tahap ini, Moms tidak perlu melakukan dorongan apapun. Saat bayi dan plasenta sudah keluar, Moms hanya perlu menunggu bidan atau dokter menjahit area vagina jika terjadi sobekan dan beristirahat setelahnya. Gunakan celana dalam dan pembalut yang diganti secara rutin untuk menghindari infeksi selama masa nifas terjadi.
Semoga dengan memahami beberapa fase melahirkan berikut Moms bisa menjadi lebih siap dan tenang menjalani persalinan kelak. Semangat ya, Moms.