Ketika hamil, terjadi banyak sekali perubahan pada tubuh seorang wanita di antaranya adalah perut yang makin membesar dan berat badan yang bertambah. Hal ini biasanya menyebabkan kondisi tertentu seperti sesak nafas. Umumnya kasus sesak nafas saat hamil tua atau muda tidak berbahaya. Namun walaupun terjadi, mesti diperhatikan dengan cermat. Sebab bisa saja ini adalah tanda dari gangguan kesehatan lainnya.
Meski sering terjadi dalam masa kehamilan, namun tak ada salahnya jika Mom mengenali apa saja penyebab sesak nafas saat hamil serta cara untuk mengatasi atau mencegahnya. Apalagi kondisi ini bisa terjadi pada ibu hamil baik di trimester pertama atau terakhir. Berikut penjelasan selengkapnya.
Penyebab Sesak Nafas Saat Hamil
Sesak nafas saat hamil sebenarnya tidak memiliki pengaruh terhadap jumlah oksigen yang diterima oleh bayi. Kasus ini bahkan terjadi pada 70 persen ibu hamil. Yang menjadi penyebab biasanya adalah:
- Ukuran rahim yang menekan diafragma
- Meningkatnya hormon progesteron yang membuat ibu hamil melakukan pernafasan lebih cepat dan dalam
- Posisi janin yang masih tinggi
- Mengalami kehamilan kembar
- Volume cairan ketuban terlalu banyak
- Memiliki riwayat penyakit asma
- Mengalami pneumonia atau paru-paru basah
- Mengalami emboli paru atau pembekuan darah yang mengalir ke paru-paru
- Memiliki tekanan darah tinggi
- Mengalami anemia
Jika sesak nafas saat hamil terjadi karena penyakit atau masalah kesehatan, tentu saja Mom dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter. Tujuannya agar dokter dapat memberikan penanganan atau pengobatan yang semestinya serta pemantauan terhadap kondisi janin di dalam kandungan.
Kapan Waktu Terbaik Untuk Ke Dokter?
Meski 70 persen ibu hamil umumnya mengalami sesak nafas, namun Mom mesti khawatir dan dianjurkan memeriksakan diri ke dokter jika sesak nafas yang dialami disertai gejala sebagai berikut:
- Terasa nyeri di dada dan saat bernafas
- Denyut nadi cepat
- Jantung terasa berdebar
- Wajah memucat
- Area bibir dan jari menjadi biru
- Mengalami batu secara terus menerus atau batuk berdarah atau batuk dengan demam
- Sulit bernafas bahkan saat berbaring
- Mengalami ketakutan
- Kehilangan kesadaran atau pingsan
Cara Mengatasi Sesak Nafas Saat Hamil
Sesak nafas saat hamil bisa jadi datang tanpa dapat dihindari. Oleh karena itu, Mom mesti tahu bagaimana cara agar bisa bernafas lebih mudah ketika ada serangan sesak nafas mendadak. Beberapa hal bisa dilakukan seperti:
1.Memperhatikan postur tubuh
Saat duduk atau berdiri, tubuh harus dalam postur yang nyaman agar terhindar dari sesak nafas. Pastikan Mom duduk atau berdiri dengan tegak dengan bahu ke belakang agar paru-paru dapat bekerja tanpa hambatan. Jika tetiba sesak nafas datang, Mom bisa duduk dengan cara:
- Duduk ke depan kursi dengan kepala ditopang oleh meja
- Bersandar ke dinding sehingga punggung tertopang
- Berdiri dengan tangan di atas meja agar kaki tidak terlalu terbebani
- Berbaring dengan kepala dan lutut diberi bantal
2.Memperbaiki posisi tidur
Saat tidur atau berbaring, dianjurkan posisi kepala lebih tinggi daripada tubuh. Mom bisa mengganjal kepala hingga punggung dengan bantal. Ini juga dilakukan ketika Mom tidur dengan posisi miring. Tidur dengan posisi miring ke kiri ternyata juga dianjurkan loh. Selain bisa menghindarkan dari sesak nafas, posisi ini juga membantu rahim terjaga dari aorta, arteri utama yang berfungsi menggerakkan darah menyebarkan oksigen ke tubuh.
3.Mengangkat lengan
Jika sesak nafas terjadi dan tak dapat dihindarkan, Mom bisa melakukan satu pose ini. Angkat lengan ke atas kepala untuk beberapa saat. Kemudian coba tarik dan buang nafas secara teratur. Cara atau gerakan ini akan membuat tulang rusuk terangkat sehingga udara akan masuk lebih banyak. Jadi sesak nafas bisa berkurang dan Mom bisa bernafas lebih lega.
4.Istirahat yang cukup
Saat hamil dan Mom masih mengerjakan berbagai hal bisa memicu terjadinya sesak nafas. Ini terjadi karena Mom merasa lelah dan ngos-ngosan karena kesibukan. Oleh karena itu, agar sesak nafas tidak kerap terjadi sebaiknya Mom memiliki istirahat yang cukup. Jangan memaksakan diri untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam satu waktu, beri jeda di antara aktivitas yang dilakukan.