Pernahkah Moms mendapat si kecil sering sekali berbicara alias cerewet? Banyak menanyakan hal yang kadang Moms tidak tahu jawabannya? Ini merupakan ciri-ciri anak talkative ya Moms, atau disebut juga anak yang banyak berbicara. Menghadapi anak yang talkative juga butuh cara tersendiri.
Anak yang talkative punya segudang pertanyaan yang tidak ada habisnya. Energinya selalu penuh, kadang tidak berhenti bertanya dan memborbardir Moms dengan rasa ingin tahunya yang tinggi. Nah, menghadapi anak yang talkative seperti ini biasanya tidak hanya cerewet di rumah saja. Di sekolah, anak talkative juga bisa membuat guru kewalahan saat menghadapinya.
Anak yang banyak berbicara sebenarnya akan tumbuh jadi anak yang cerdas, ramah, dan pandai bersosialisasi. Namun dampak negatifnya, anak akan sangat sulit mendengarkan orang lain, bahkan bisa saja sering memotong pembicaraan orang lain.
Supaya tidak bingung lagi, yuk simak dulu bagaimana cara menghadapi anak yang talkative.
Mendengarkan Anak dengan Seksama
Meski seringkali pertanyaan atau ocehan anak talkative cenderung tidak bermakna dan sepele, jangan diremehkan ya Moms. Tetap dengarkan si kecil dengan seksama dan sepenuh hati. Moms bisa tetap mengajak anak mengobrol dan memberikan saran maupun jawaban yang relevan dan bersifat edukatif. Misalnya, ketika anak bertanya tentang awan, Moms bisa bercerita sekilas tentang proses terjadinya hujan, atau ke mana arah awan bergerak. Selain bisa membuat anak merasa lebih baik dan tenang, cara ini juga bisa memberikan informasi dengan cara menyenangkan untuk anak.
Jangan Lelah Mengingatkan Anak
Anak talkative punya energi yang tidak habis-habis. Moms butuh kesabaran ekstra ya dalam menghadapi anak talkative, yaitu dengan mengingatkannya agar bisa menyimpan energinya. Salah satu caranya dengan memberitahu kapan boleh bicara dan kapan harus diam.
Ciptakan Waktu Tenang di Rumah
Cara lain untuk menghadapi anak yang banyak berbicara bisa dengan menciptakan waktu tenang di rumah, setidaknya satu jam waktu tenang tanpa ada satu pun yang berbicara atau mengeluarkan suara, termasuk melakukan aktivitas yang menimbulkan bunyi-bunyian. Matikan televisi, radio, dan gadget lainnya. Fokuslah duduk dengan tenang, sambil membaca buku atau memainkan mainan yang tidak berisik. Cara ini dapat ampuh membantu Moms bisa menghadapi anak talkative. Selain itu melatihnya agar bisa mengambil jeda dan tidak terlalu banyak berbicara.
Salurkan Energi Si Kecil Untuk Hal Lain
Sifat talkative pada anak sebenarnya bisa dialokasikan kelebihan energinya untuk hal lain, misalnya untuk melakukan hobi atau aktivitas yang menyenangkan. Moms bisa mengajak si kecil untuk membantu bikin kue di dapur, atau berkebun. Moms juga bisa rutin mengajak anak untuk berolahraga, seperti bersepeda, jalan pagi, bermain basket, dan kegiatan di luar ruangan lainnya. Dengan cara ini, energinya akan tersalurkan untuk hal lain yang lebih positif, sehingga memudahkan Moms dalam menghadapi anak talkative.
Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak
Selain komunikasi lisan, anak juga perlu diajari komunikasi dalam bentuk tulisan. Moms bisa menerapkan cara ini dengan sering mengajari anak membaca, mendongengkan cerita untuknya sebelum tidur, dan mengajak anak menulis atau mengarang. Anak talkative punya bekal potensi kemampuan literasi yang bagus, hanya saja perlu diasah dan diarahkan agar dapat tumbuh lebih baik.
Tak perlu pusing menghadapi anak talkative ya Moms, cara-cara tersebut di atas dijamin efektif meredam kebawelan si kecil.