Sebagian besar Moms di Indonesia masih berpikiran bahwa menjadi ibu seutuhnya adalah dengan melahirkan secara normal. Padahal dalam kenyataannya, menjadi ibu adalah proses menjaga buah hati sejak dalam kandungan hingga ia dewasa kelak dengan baik tanpa mengenal bagaimana cara Si Kecil dilahirkan. Perlu diketahui juga bahwa tidak semua ibu bisa melahirkan dengan normal (pervaginam), jika Moms memiliki kondisi kesehatan atau malsah tertentu dalam kehamilan justru diharuskan untuk melakukan persalinan dengan operasi (caesar) untuk keselamatan Moms dan Si Kecil sehingga keduanya selamat dan sehat setelah proses melahirkan.
Siapa saja yang berisiko melahirkan secara caesar? Yuk simak informasi lengkapnya di sini, Moms
Kondisi kehamilan yang dianjurkan untuk operasi caesar
Moms dan Ayah perlu mengetahui bahwa setiap kehamilan memiliki risiko tertentu sesuai dengan kondisi tubuh dan mental Moms. Ketika mengalami penyakit tertentu selama masa kehamilan, ada beberapa hal yang menyebabkan Moms harus menjalankan operasi caesar, yaitu:
- Terdapat infeksi, seperti infeksi HIV atau herpes genital.
- Persalinan normal gagal atau tidak berjalan baik disertai perdarahan hebat.
- Kehamilan kembar.
- Terjadi plasenta previa (posisi plasenta terlalu turun).
- Mengalami preeklamsia (tekanan darah meningkat dan terkandung protein dalam urine).
- Pernah menjalani operasi caesar di kehamilan sebelumnya.
Sementara itu, operasi caesar juga akan dilakukan jika bayi mengalami kondisi sebagai berikut:
- Pertumbuhan janin terhambat.
- Terlilit tali pusar.
- Makrosomia (berat badan bayi baru lahir lebih dari 4 kg).
- Detak jantung tidak normal.
- Malpresentasi janin, seperti letak lintang atau sungsang.
- Kepala janin lebih besar.
Efek samping operasi caesar
Saat Moms menentukan ingin kelahiran caesar tanpa indikasi risiko tertentu atau beranggapan akan lebih cepat dan tidak merasakan sakit, perlu juga diketahui bahwa masa penyembuhan operasi akan lebih lama dibandingkan persalinan pervaginam. Selain itu operasi caesar juga memiliki beberapa efek samping yang dapat terjadi pada ibu setelah menjalani operasi caesar, seperti:
- Perdarahan pada area operasi.
- Reaksi alergi terhadap obat, seperti mual dan gatal.
- Cedera operasi.
- Infeksi pada luka operasi.
- Gumpalan darah dalam rahim atau rongga perut.
- Gangguan kehamilan berikutnya, seperti perlengketan pada rahim atau rongga perut.
- Meningkatkan risiko ruptur uretri
Oleh karena itu penting bagi Moms dan Ayah untuk berkonsultasi terlebih dahulu untuk menentukan proses melahirkan pada dokter kehamilan untuk dapat menentukan jalan terbaik yang minim risiko dan agar Moms dan Si Si Kecil selamat dan sehat setelah persalinan.