Menjadi orang tua yang baik bukanlah perkara yang mudah. Bahkan baik menurut diri sendiri pun belum tentu baik bagi perkembangan dan pertumbuhan mental Si Kecil. Setiap oang tua dituntut untuk dapat menjadi teladan yang baik karena pada usia 0-10 tahun, anak akan meniru tingkah laku dan sifat orang tua yang dilihat dan dirasakannya.
Ketika orang tua memperlihatkan tingkah laku dan sikap yang buruk secara terus-menerus, Si Kecil bisa menjadi peniru ulung yang akan menjadikan sikap tersebut menjadi sifat yang ada pada dirinya hingga dewasa kelak dan akan sulit untuk diubah. Oleh karena itu, perlu kehati-hatian bagi Moms dan Ayah ketika berkomunikasi pada Si Kecil maupun saat membangun lingkungan keluarga yang kondusif bagi perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil untuk melatihnya memiliki pribadi dan sikap yang baik di kemudian hari.
Ada beberapa sikap yang harus dihindari khususnya ketika berada di dekat Si Kecil agr Si Kecil tidak menirunya dan menghindari terjadinya trauma masa kecil yang kurang baik bagi perkembangan mentalnya. Beberapa sikap yang harus dihindari ketika di dekat Si Kecil yaitu:
- Selalu mengkritik dan membandingkan
Sikap membandingkan Si Kecil dengan anak lain bisa membuat rass percaya dirinya menurun dan tidak merasa dihargai atas segala usahanya. Selain itu, hal ini dapat menimbulkan rasa iri yang bisa berbahaya bagi perkembangan mental Si Kecil jika dibiarkan terlalu lama.
Sikap selalu mengkritik juga bisa membuat Si Kecil terkucilkan dan merasa dirinya tidak berharga. Cobalah untuk selalu mendukungnya walaupun ia melakukan kesalahan agar kepercayadiriannya tidak hilang dan selalu berusaha yang terbaik pada setiap tindakannya. Moms bisa mencoba dengan berkata ,”Tidak apa-apa, Nak. Kamu sudah berusaha dengan baik. Yuk kita usaha lebih keras lagi untuk menjadi lebih baik lagi besok. Semangat terus ya!”
- Terlalu mengatur anak
Ekspektasi tinggi orang tua terhadap anak sering kali membuat anak tertekan, terlebih jika orang tua menerapkan peraturan yang terlalu ketat sehingga Si Kecil tidak bisa mengekspresikan dirinya dengan lebih baik. Hal ini dapat membuatnya frustasi dan kehilangan rasa percaya diri. Selain itu, peraturan yang terlalu ketat juga bisa menjauhkan anak dengan orang tua sehingga terasa seperti penjara bagi sebagian besar anak.
Ketika dewasa kelak, Si Kecil dapat memiliki kecenderungan menjadi pemberontak yang akan menolak segala perintah atau permintaan Moms dan Ayah jika sedari kecil diatur terlalu ketat. Moms dan Ayah sebaiknya memberikan peraturan yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan pribadi Si Kecil agar dirinya bisa tetap mengekspresikan apa yang ia tidak sukai dan menjadi pribadi yang tertib namun tidak dengan terpaksa melainkan karena belajar bersama antara orang tua dan anak.
- Overprotektif
Melindungi anak tentu menjadi salah satu tugas orang tua. Namun, melindunginya atas dasar ketakutan Moms dan Aya akan suatu hal dengan sangat ketat justru membuat Si Kecil takut untuk mencoba sesuatu dalam kehidupannya. Si Kecil akan merasa terkucilkan dari lingkungan dan tidak berani mengambil keputusan saat ia dewasa kelak.
Moms dan Ayah bisa mengurangi sikap overprotektif ini dengan cara mengenalkan segala ketakutan Moms dan Ayah pada Si Kecil sedari dini dan berikan batasan untuk menjauhi hal tersebut serta menerangkan akibat yang akan terjadi jika Si Kecil melakukan sesuatu yang Moms dan Ayah takutkan. Ketika Si Kecil memutuskan untuk mencoba melakukan hal yang Moms dan Ayah takutkan, tetap awasi dari dekat dan berikan Si Kecil ruang untuk berkenalan dengan ketakutan itu namun tetap batasi keterlibatannya sehingga Si Kecil tetap dapat terlindungi.
- Tidak memberikan dukungan dan kasih sayang
Ketika Moms dan Ayah tidak memperlihatkan dan memberikan kasi sayang serta dukungan, Si Kecil akan merasa iri pada teman yang mendapatkan hal tersebut. Semangatnya untuk melakukan hal baik akan berkurang, Si Kecil justru akan memperlihatkan perilaku yang buruk untuk mencari perhatian Moms dan Ayah.
Sebuah dukungan akan membuat Si Kecil merasa dihargai dan bersemangat dalam melakukan sesuatu. Selain itu, dukungan serta kasih sayang yang dirasakannya juga akan berdampak pada kehidupan sosialnya yang akan menyayangi orang lain di dekatnya dan tidak menyakitinya.
- Memarahi anak di depan orang lain
Jika Si Kecil melakukan kesalahan, jangan serta merta memarahinya terlebih ketika ada orang banyak di sekitarnya. Cobalah dengarkan ia bercerita terlebih dahulu lalu lakukan pembicaraan lebih dalam ketika sedang di rumah dan menentukan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan. Si Kecil akan merasa sangat sedih ketika Moms dan Ayah spontan memarahinya di depan orang banyak tanpa mendengarkan penjelasannya. Hal ini dapat menyebabkan Si Kecil menjadi tidak percaya lagi pada kedua orang tuanya.
- Tidak mau mendengarkan anak
Ingatlah apa yang Moms dan Ayah lihat atau dengar belum tentu hal yang benar-benar terjadi. Si Kecil bisa menjelaskan secara detail kejadian sebenarnya ketika Moms dan Ayah memberikan kesempatn padanya untuk berbicara. Kesalahan yang dilakukannya juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak Moms dan Ayah ketahui, sehingga sebaiknya cobalah mendengarkan apa sebab Si Kecil melakukan hal tersebut dan cari jalan keluar setelah Si Kecil diberi ruang untuk bicara.
Dengan memberikan kesempatan bicara, Moms dan Ayah membangkitkan rasa percaya diri Si Kecil dan rasa dilindungi dengan baik. Selain itu dengan mendengarkan Si Kecil, ia akan mersa memiliki kedekatan emosional yang cukup baik dengan Moms dan Ayah sehingga dapat lebih leluasa bercerita apapun ketika ia memiliki masalah dalam kehidupan sosialnya kelak.
- Memberikan pelajaran melalui verbal dan tindakan kasar
Perilaku kasar secara verbal dan tindakan merupakan hal yang dapat membuat Si Kecil trauma dan takut pada orang lain sehingga ia akan sulit untuk menjalani kehidupan sosialnya kelak. Selain itu, memberikan pelajaran melalui tindakan dan verbal yang kasar juga dapat membuat Si Kecil melakukan hal yang sama saat berinteraksi dengan orang lain dan memiliki masalah dengan orang-orang di sekitarnya.
Mendisiplinkan anak bukan berarti dapat berbicara dan memperlakukannya dengan kasar serta memukulnya. Cobalah untuk lebih bersabar dan alihkan emosi Moms dan Ayah pada hal lain yang lebih baik. Seperti memberi ruang bagi Si Kecil untuk mengeluarkan emosinya tanpa menyakiti diri sendiri dan orang di sekitarnya, mendiamkannya sampai emosi Moms dan Si Kecil mereda lalu bicara dengan lembut mengenai permasalahan yang terjadi, memberikan waktu pada diri sendiri untuk meluapkan emosi tidak di depan Si Kecil, menonton film atau melakukan me time.
- Bermalas-malasan
Ingatlah bahwa segala perilaku dan sikap Moms dan Ayah akan dengan muda ditiru oleh Si Kecil. Mungkin terkadang Si Kecil akan mengingatkan agar Moms dan Ayah tidak malas, tapi di lain waktu ia akan meniru bermalas-malasan hingga usianya dewasa kelak.
- Memaksakan kehendak
Memaksakan kehendak pada anak ini disebut authoritarian parenting atau pola asuh otoriter. Orangtua yang memiliki pola asuh otoriter akan cenderung menetapkan batas-batas yang tegas dan tidak memberi ruang bagi anak untuk mengemukakan pendapat.
Ketika Moms dan Ayah memaksakan kehendak, dampak bagi Si Kecil adalah ia akan menjadi anak yang takut berpendapat, tidak dapat mengambil keputusan dalam hidupnya, lebih agresif karena memiliki kemarahan dan emosi negatif yang menumpuk tidak memiliki motivasi hidup dan mudah depresi. Jika al ini terjadi tentu Moms dan Ayah membutuhkan bantuan psikiater untuk membantu emosi Si Kecil dapat stabil dan berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan sosialnya.
- Bersikap tidak peduli pada lingkungan sekitar
Ketika melihat orang lain kesusahan dan tidak membantu atau terkesan cuek di depan Si Kecil dapat membentuk sikap yang minim empati pada Si Kecil saat dirinya dewasa kelak. Cobalah untuk mencontohkan sikap yang baik ketika melihat orang lain kesusahan yaitu membantunya dengan hal yang Moms dan Ayah mampu. Jika tidak dengan tenaga, bantulah dengan dana yang bisa diberikan atau sekadar mengobrol dan mencurahkan empati pada orang tersebut. Dengan mempelajari bahwa manusia bisa mengeluarkan empati dengan berbagai cara, Si Kecil akan belajar untuk menghargai orang lain serta membantu dengan apapun yang ia bisa saat dirinya besar nanti.
- Selalu menjanjikan sesuatu namun tidak ditepati
Selalu biasakan jika Moms dan Ayah berjanji, maka harus ditepati. Oleh karena itu, berjanjilah dengan hal-hal yang Moms dan Ayah mampu, bukan sekadar angan-angan biasa yang bisa membuat Si Kecil kecewa ketika tidak dapat terpenuhi. Dengan demikian Si Kecil akan mengenal sebuah usaha untuk memenuhi sebuah janji dan akan menepati janji ketika sudah menjanjikan sesuatu kepada orang lain. Kelak hal ini akan membuat Si Kecil dihargai oleh lingkungan sosialnya karena menepati janji yang diberikannya.
- Memberikan semua permintaan Si Kecil tanpa terkecuali
Menyayangi Si Kecil dan memberikan kebutuhannya merupakan kewajiban setiap orang tua. Namun tidak berarti Moms dan Ayah selalu mengabulkan permintaan Si Kecil ketika ia meminta sesuatu tanpa adanya usaha untuk meraihnya. Ketika Moms dan Ayah terbiasa memberikan semua keinginan Si Kecil, ia akan menjadi anak yang manja, tidak menghargai usaha orang lain, sulit beradaptasi dengan lingkungan dan peraturan baru, mudah merendahkan orang lain, materialistis dan egois.
Cobala untuk memberikan ruang untuk Si Kecil berusaha mendapatkan apa yang diinginkannya. Seperti misalnya jika ia menginginkan mainan baru, maka ajaklah Si Kecil untuk menabung terlebih dahulu hingga uangnya cukup untuk membeli barang yang diinginkannya. Berikan penjelasan padanya mengenai skala prioritas, hak dan tanggung jawab serta pengertian bahwa tidak semua hal yang diinginkan dapat terpenuhi. Ajari Si Kecil untuk bersyukur dengan segala hal yang dimiliki dan tidak memaksakan kehendak sendiri untuk membeli atau memiliki sesuatu.
Semoga dengan mengetahui beberapa sikap yang harus dihindari ketika dekat Si Kecil ini, Moms dan Ayah dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi teladan bagi Si Kecil. Jangan menyerah untuk memberikan pengasuhan yang baik walaupun berat terasa ya Moms. Kelak Si Kecil akan menjadi pribadi yang baik jika Moms dan Ayah memberikan pengasuhan terbaik.