Simak Fakta mengenai Stunting pada Anak

Stunting merupakan masalah yang cukup ramai diperbincangkan dalam ranah tumbuh kembang anak. Stunting dapat membuat perkembangan Si Kecil terganggu dan berlanjut hingga dewasa kelak. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menurunkan tingkat kasus stunting di seluruh dunia dan membantu mengatasi gejala stunting sejak dini.

Yuk simak beberapa fakta menarik mengenai stunting pada anak berikut ini.

  1. Angka stunting masih tergolong tinggi

Pada negara berkembang, termasuk Indonesia, angka stunting masih terbilang tinggi. Hal ini disebabkan karena kemiskinan struktural serta ketidaktahuan Moms terhadap gizi yang baik bagi Si Kecil. Kasus stunting di indonesia masih sebanyak 21,6% yang masih tergolong tinggi menurut index keparahan stunting yang ditetapkan WHO.

  1. Stunting bukanlah karena genetik

Seringkali anak yang bertubuh pendek dikaitkan dengan masalah keturunan atau genetik. Padahal anak yang bertubuh pendek belum tentu mengalami stunting jika masih dalam kurva yang normal pada kurva pertumbuhan. Stunting merupakan gangguan yang terjadi karena masalah nutrisi dan faktor lingkungan. Jika ada yang diturunkan dari orang tua, bukanlah genetik tapi kebiasaan dan makanan yang dikonsumsi karena hal tersebut sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.

  1. Dapat terjadi dalam kandungan

Stunting bisa disebabkan karena Moms kurang mengonsumsi cukup nutrisi yang berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Pemberian gizi yang kurang selama kehamilan juga dapat menyebabkan cacat lahir serta gangguan kesehatan pada Si Kecil setelah dilahirkan. Jika Moms mengalami mual muntah yang cukup parah dan enggan makan, hal ini juga dapat memicu stunting jika berlangsung dalam jangka waktu lama hingga Si Kecil diahirkan.

  1. Ditentukan oleh 1000 hari kehidupan

Untuk mencegah stunting, asupan nutrisi yang baik perlu diberikan sejak awal masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Hal ini dikenal dengan periode 1000 hari pertama kehidupan. Sepanjang waktu ini merupakan periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan, termasuk stunting. Maka pada 1000 hari pertama kehidupan ini sebaiknya Moms memperhatikan asupan nutrisi Si Kecil dan memantau grafik tumbuh kembang Si Kecil agar terhindar dari stunting.

  1. Ciri- ciri stunting

Anak yang berisiko stunting memiliki ciri-ciri berikut ini:

  • Berat dan tinggi badan anak lebih rendah daripada anak lain dengan usia yang sama.
  • Anak lebih berisiko mengalami masalah kesehatan pada tulang.
  • Terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
  • Anak rentan terserang berbagai penyakit, misalnya infeksi yang berulang.
  • Terlihat lemas dan kurang aktif. 
  1. Risiko kesehatan jangka panjang

Masalah yang muncul akibat stunting adalah perkembangan yang terhambat, sistem imun yang rendah dan mengakibatkan anak mudah sakit, gangguan sistem pembakaran, hingga penurunan fungsi kognitif. Bahkan, masalah gizi yang sangat parah bisa menyebabkan kematian pada bayi dan anak. Stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak dan IQ anak. Selain itu, dalam jangka panjang, stunting juga bisa memicu terjadinya penyakit berbahaya. Risiko penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus, hipertensi, obesitas, dan jantung koroner meningkat pada anak stunting.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here