Sugar Rush pada Anak, Sebuah Mitos atau Fakta?

Pada saat sudah memulai MPASI, terkadang Moms memberikan camilan yang memiliki kadar gula tinggi pada anak. Namun banyak orang berkata bahwa makanan manis akan memicu sugar rush  pada anak. Sugar rush sendiri sering dikaitkan dnegan keadaan di mana Si Kecil akan terlihat terlalu aktif baik dari fisik maupun psikologisnya. Apakah benar mengonsumsi makanan manis menimbulkan sugar rush? Simak informasi dari Momong berikut ini yuk, Moms.

Pengertian sugar rush

Sugar rush dikenal sebagai kondisi di mana seseorang akan menjadi lebih aktif atau hiperaktif setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis. Tidak hanya pada anak-anak, efek samping ini juga dapat dialami oleh orang dewasa. Tapi apakah benar sugar rush adalah akibat dari terlalu banyak mengonsumsi makanan manis? Gula memang menjadi salah satu tambahan makanan yang rentan timbulkan berbagai efek negatif untuk kesehatan, tetapi gula tidak dapat memicu kondisi aktif maupun hiperaktif secara tiba-tiba.

Pada tahun 1995, meta analisis dari 23 penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association menyebutkan bahwa gula tidak menyebabkan efek apapun pada anak-anak.

Selain itu penelitian dalam Neuroscience & Biobehavioral Reviews, menganalisis 31 penelitian dari 1.259 partisipan mengenai hubungan mengonsumsi karbohidrat dan pengaruh suasana hati.Hasilnya adalah jika engonsumsi karbohidrat atau gula secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping kelelahan. Hal ini sangat bertentangan dengan kondisi sugar rush. Para peneliti yang membuat penelitian ini berharap bahwa masyarakat akan lebih sadar bahwa sugar rush, hanyalah sebuah mitos dan lebih peduli terhadap kesehatan dengan membatasi asupan gula karena berisiko timbulkan penyakit pada tubuh.

Akibat terlalu banyak mengonsumsi gula

Ternyata mengonsumsi gula berlebih pada Si Kecil bukan mengakibatkan terjadinya sugar rush, melainkan beberapa gangguan kesehatan lain yang harus diwaspadai seperti:

1.Obesitas

2.Gangguan Jantung

Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya risiko gangguan jantung. Selain itu, pengonsumsian gula secara berlebihan dapat menyebabkan aterosklerosis.

3.Jerawat

Hal ini terjadi karena adanya peningkatan gula darah dan insulin yang menyebabkan peningkatan hormon androgen, produksi minyak, serta peradangan kulit yang dapat berperan dalam menimbulkan jerawat.

4. Meningkatkan risiko karies gigi

Jika Si Kecil makan makanan manis dan tidak membersihkan mulut serta giginya setelahnya, maka Si Kecil akan memiliki risiko karies gigi lebih besar. Hal ini karena gula dapat mengikis email gigi jika menempel terlalu lama pada gigi.

5. Mengurangi fungsi penglihatan

Peningkatan kadar gula dalam darah dapat menghambat aliran darah pada mata yang dapat menyebabkan berkurangnya fungsi penglihatan.

6. Sesak napas

Peningkatan kdar gula dalam darah juga dapat mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan sehingga menimbulkan peradangan yang dapat mengganggu pernapasan.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here