MPASI pada anak umumnya dimulai saat anak berusia 6 bulan. Makanan yang dikonsumsi anak saat MPASI adalah nutrisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan secara maksimal karena ASI tidak lagi mencukupi untuk kebutuhan nutrisi harian Si Kecil. Pada usia 6 bulan, organ tubuh Si Kecil serta otaknya memerlukan nutrisi lain yang terkandung dalam makanan sehingga makanan yang dikonsumsi harus memiliki nutrisi lengkap yaitu karbohidrat, protein, lemak dan serat.
Setiap bulan, Si Kecil tetap harus dicek perkembangan dan berat badannya untuk menghindari stunting. Oleh karena itu, peran lemak pada komposisi makanan yang dikonsumsi amatlah penting agar berat badan tetap naik selama MPASI hingga akhirnya selesai mengonsumsi ASI dan hanya menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Komposisi gizi makanan anak berusia 6 hingga 24 bulan yaitu karbohidrat sebanyak 35-60%, Lemak sebanyak 30-35%, protein 10-15% dan serat hanya sekitar 5%. Hal ini seringkali salah dilakukan oleh Moms saat awal memulai MPASI, banyak ibu yang memulai MPASI justru hanya memberikan buah yang sudah dilumatkan saja. Padahal anak baru berkenalan dengan makanan dan organ pencernaannya belum berfungsi maksimal dan jika hanya diberikan sayuran atau buah yang dilumatkan bisa membuatnya mengalami konstipasi atau sembelit dan berat badan yang menurun setiap bulan.
Karena lemak merupakan nutrisi yang cukup penting dan jumlahnya termasuk tinggi dalam komposisi MPASI anak, Moms dapat menambahkan beberapa sumber lemak berikut pada makanan anak agar berat badannya tetap naik setiap bulannya dan perkembangannya menjadi lebih maksimal.
Sumber lemak jenuh
Lemak jenuh merupakan lemak yang dapat menimbulkan kolesterol jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Namun pada MPASI anak, hal ini tidak perlu dibatasi karena anak sangat membutuhkan lemak dari jenis apapun untuk perkembangan tubuh dan otaknya. Sumber lemak jenuh yang bisa dikonsumsi seperti daging, susu, santan, keju dan mentega.
Sumber lemak tak jenuh
Lemak tak jenuh merupakan lemak yang baik dan mudah dicerna oleh tubuh. Jenis lemak ini banyak terdapat pada ikan, minyak ikan, telur dan sayuran yang mengandung omega-3 dan omega-6. Lemak sehat ini dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan tubuh bayi, meningkatkan kecerdasan, memperkuat daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata.
Sumber lemak trans
Jenis lemak trans tidak jauh berbeda dengan lemak jenuh dan jika dikonsumsi orang dewasa secara berlebihan dapat menimbulkan risiko kolesterol. Lemak trans dapat didapatkan dari jeroan, daging, telur, susu, minyak goreng, minyak sayur (zaitun, canola, dan lainnya) serta margarin atau mentega.
Untuk anak berusia di bawah 2 tahun, sebaiknya tidak dibatasi untuk konsumsi lemak jenuh, tak jenuh dan transnya karena semua jenis lemak tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan dan perkembangan tubuhnya. Pemberian lemak yang sesuai dapat membuat bayi terhindar dari stunting. Jika berat badan bayi kurang dari normal, sebaiknya Moms segera konsultasikan pada dokter anak untuk dapat diberikan saran mengenai lemak tambahan yang dapat dikonsumsi Si Kecil demi membuat berat badannya meningkat dan menghindari stunting.