Mengajarkan keberanian pada Si Kecil sedari dini bisa membuatnya lebih percaya diri dan membantunya dalam bersosialisasi. Keberanian pada Si Kecil ini tentunya perlu dilatih agar Si Kecil dapat mandiri serta membutuhkan peran penuh orang tua untuk melatihnya.
Adanya dukungan dari orang tua, lingkungan dan juga pendidikannya juga bisa menjadi sumber utama agar melatih anak memiliki sikap yang berani. Rasa malu pada Si Kecil bisa disebabkan oleh trauma, perlakuan lingkungan dan sifat tidak percaya dirinya, oleh karena itu dibutuhkan berbagai treatment yang tepat untuk menumbuhkan jiwa berani pada anak.Yuk simak tips belajar untuk memupuk rasa berani pada anak berikut ini, Moms.
- Melatih Si Kecil berpikir positif
Moms bisa mencoba dengan mendukung apapun yang dilakukannya. Ajaklah Si Kecil untuk mencoba berbagai hal baru untuk meningkatkan rasa berani dan membantunya berpikir positif dapat melakukannya. Hindari mencemari pikiran Si Kecil dengan berbagai ucapan negatif yang dapat menurunkan rasa percaya diri dan keeraniannya ya, Moms.
- Mengasah kemampuan anak
Jika Moms memperhatikan perkembangan Si Kecil, maka Moms akan mendapatkan bahwa Si Kecil berminat dan memiliki kemampuan di satu atau beberapa bidang. Misalnya dalam komunikasi, seni atau olahraga. CObalah asah beberapa kemampuan yang dapat dilakukannya untuk meningkatkan rasa percaya diri dan keberaniannya, Moms.
- Berilah kesempatan untuk jadi pemimpin
Cobalah berikan kesempatan Si Kecil untuk memimpin, misalnya saat menentukan jalan mana yang akan ditempuh atau berikan kesempatan memimpin berdoa saat hendak makan bersama. Hal ini sederhana namun dapat meningkatkan keberanian SI Kecil dan mengurangi sifat pemalunya di depan umum.
- Ajaklah melakukan aktivitas luar ruangan.
Moms bisa mengikutsertakan Si Kecil pada kegiatan aktivitas diluar ruangan, seperti bermain di taman bermain, kegiatan outbond, belajar bersama di arena khusus, dan lain sebagainya. Hal ini untuk menumbuhkan rasa percaya diri, berani dan tidak takut bersosialisasi dengan teman sebayanya. Cobalah lakukan kegiatan ini dengan waktu yang cukup lama sekitar 2-3 jam agar Si Kecil juga belajar bersosialisasi dengan baik.
- Memberikan tanggung jawab.
Cobalah mengikutsertakan Si Kecil dalam berbagai kegiatan dalam rumah. Misalnya dengan memberinya tanggung jawab untuk menyapu halaman rumah ataupun sekedar membersihkan mainannya. Saat Si Kecil diberi tanggung jawab, ia akan menumbuhkan rasa berani dalam dirinya.
- Hindari membandingkan dan berikan dukungan
Moms dan Ayah sebaiknya jangan pernah membandingkan anak dengan anak yang lainnya. Hal ini justru akan menumbangkan kepercayaan dirinya dan membuatnya menjadi lebih penakut melakukan sesuatu. Cobalah dukung segala usahanya dengan kata yang baik serta tetap menjaga agar Si Kecil tetap aman dan nyaman beraktivitas.
- Bangun komunikasi yang baik dengan anak
Keberanian Si Kecil dapat terbentuk karena rasa aman dan nyaman dalam lingkungan. Salah satu lingkungan yang dapat membentuk keberanian itu adalah lingkungan keluarga. Cobalah untuk terbiasa bercerita tentang apapun pada anak dan mintalah ia bercerita tentang perasaannya, kesehariannya atau apa yang disukainya. Dengan bercerita, Si Kecil dapat lebih berani untuk bersosialisasi dan mengungkapkan pendapatnya kelak.
- Jadilah teladan yang baik
Si Kecil yang berusia 0-5 tahun akan mencontoh orang tua, untuk itu sebagai orang tua sebelum memberitahukan anak mengenai sifat berani yang perlu dimilikinya, Moms dan Ayah juga wajib mencontohkan pada anak untuk dapat memiliki sikap pemberani. Sehingga Si Kecil dapat merasakan bahwa dirinya juga bisa melakukannya dengan baik seperti contohnya.
9. Membebaskan anak untuk memilih
Si Kecil akan merasa nyaman apabila dia berada di suatu temat atau lingkungan yang memang dia sukai. Untuk itu kita juga perlu memberi kebebasan pada anak namun dengan terus mengawasinya. Untuk itu anak pun akan merasa nyaman dan dengan sendirinya akan tumbuh rasa percaya diri pada anak.
10. Mendukungnya, bukan melarangnya
Cobalah untuk mendukung Si Kecil melakukan apapun Moms dan Ayah. Hindari memberikan ketakutan atau melarangnya melakukan sesuatu. Moms dan Ayah bisa memperhatikannya ketika melakukan sesuatu atau menerangkan bahaya serta mengapa sebaiknya tidak dilakukan.
Moms juga bisa memberikan nasihat dengan bahasa yang mudah dimengerti agar Si Kecil dapat memperbaiki perlakuannya dan tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik dengan berani.