Tips Mengenalkan Emosi pada Anak

Moms mungkin mengira bahwa Si Kecil akan meniru seluruh emosi yang Moms perlihatkan dan dapat mengetahui secara alamiah emosi yang dirasakannya. Namun ternyata Moms sebaiknya memperkenalkan emosi pada Si Kecil dan melatihnya dengan baik sehingga Si Kecil dapat menyalurkannya pada sikap yang lebih baik. Tahukah Moms bahwa salah satu alasan balita terkadang suka jadi menangis atau tantrum karena berusaha mengungkapkan sesuatu?

Nah, agar Si Kecil bisa mengungkapkan perasaannya, Moms perlu mengenalkan jenis emosi dan perasaan yang tepat. Yuk simak tips mengenalkan emosi pada anak dari Momong berikut ini, Moms.

Pada usia 2 tahun, Moms bisa memperkenalkan perasaan dasar, seperti senang, sedih, marah, atau takut. Saat sudah beranjak 3 tahun, Moms juga bisa menjelaskan perasaan yang lebih rumit, seperti gugup, malu, atau, kecewa.

Dalam penelitian Sociology of Development menunjukkan, anak yang memahami emosi cenderung tidak bertindak dengan menggunakan amarah, agresif, dan pembangkangan untuk mengekspresikan diri.

Tips mengenalkan emosi pada anak

1. Berikan sebutan untuk setiap emosi yang dilakukan

Ketika mengajarkan emosi, Moms harus bicarakan dengan jelas sebutan mengenai emosi tersebut. Contohnya saat Moms membawa makanan kecil dan Si Kecil langsung tersenyum, Moms bisa katakan “Senang ya dibawakan cemilan?,” atau tanyakan “Boleh tidak makanannya buat ayah? Hal ini akan sangat membantu anak membangun perbendaharaan kata mengenai emosi dan perasaan.

2. Sambil bermain

Moms bisa menggunakan gambar dan ekspresi wajah untuk membantu balita mengerti hubungan antara perasaan dan cara mengekspresikannya. Contohnya, saat membacakan buku pada balita, diskusikan mengenai perasaan tokoh yang ada di dalamnya. Seperti “Bebek kecil menangis karena ia merasa sedih.” Selain itu, Moms juga dapat membuat gambar sederhana . dan menarik mengenai macam-macam perasaan. Ajaklah Si Kecil mendiskusikan perasaan itu bersama. Setelah itu, bicarakan tentang hal-hal yang mempengaruhi perasaan anak.

3. Ajari dengan contoh

Balita akan lebih sering meniru orang sekitar baik sikap baik maupun buruk. Cara mengenalkan emosi pada anak yang paling utama tentu dengan memberikan contoh yang baik dalam meregulasi emosi serta perasaan Moms sendiri. Karenanya, sebaiknya Moms dan orang terdekat lainnya mengekspresikan perasaan secara positif, supaya Si Kecil bisa belajar melakukan hal yang sama.

4. Ajarkan cara mengelola emosi dengan baik

Selain mengenali jenis perasaan, mereka juga harus tahu cara mengekspresikan perasaan dengan benar. Misalnya ketika perasaan balita sedang dalam keadaan netral atau baik-baik saja, Moms bisa ajarkan cara meredakan amarah, seperti bernyanyi alfabet di dalam hati atau tarik nafas perlahan.

Jangan lupa untuk mengajak Si Kecil cara tepat jika mereka merasakan sedih atau kesal. Seringkali, anak-anak kecil tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika mereka merasa sedih atau kesal, sehingga menjadi agresif atau menunjukkan perilaku mencari perhatian.

5. Ajari Si Kecil menjelaskan alasan atas emosi yang dirasakan

Moms bisa lanjutkan dengan mengajari balita untuk mengutarakan penyebab perasaannya.

Hal ini penting supaya tidak ada lagi kebingungan karena anak menangis atau tantrum tanpa alasan.

6. Ajari efek perasaan Si Kecil pada Orang Lain

Ketika Si Kecil tantrum karena marah, Moms bisa katakan “Marah itu boleh, tapi kalau kamu berteriak dan merusak mainan nanti ibu akan sedih.”

Hal ini bertujuan agar balita tahu kalau semua yang mereka katakan atau lakukan akan berpengaruh pada orang lain. Hal ini juga baik untuk mendorong balita berempati dan menjaga hubungan baik dengan temannya dan orang lain.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here