Waspada Bahaya Rabies pada Anak dan Pencegahannya

Akhir-akhir ini Indonesia digegerkan dengan meningkatnya kasus penularan rabies baik pada anak maupun orang dewasa. Kasus rabies ini bisa lebih cepat tertular dan merenggut banyak korban jiwa jika tidak ditangani secepatnya. 

Rabies merupakan virus berbahaya yang bisa tertular pada manusia melalui gigitan atau cakaran hewan liar yang terinfeksi. Virus ini menyebar melalui air liur, dan bahaya rabies bisa menyebabkan efek serius pada tubuh. Beberapa binatang yang memiliki risiko menyebarkan rabies adalah kelelawar, rakun, sigung, rubah, dan monyet. Selain itu anjing dan kucing juga bisa menjadi perantara jika belum divaksin.

Untuk mengetahui bahawa rabies lebih lanjut dan cara pencegahannya, simak informasi berikut yuk, Moms.

Bahaya rabies pada anak

Anak-anak memiliki risiko tinggi ketika terkena virus rabies akibat gigitan hewan atau ketika menelan air liur hewan yang mengidap rabies. Risiko yang dapat terjadi adalah kematian. 

Gejala yang pengidap rasakan awalnya berupa rasa nyeri dan ngilu atau kebas di area gigitan atau cakaran hewan. Kemudian, lambat laun gejalanya bisa bertambah menjadi:

  • Rasa resah, cemas, dan agresif. 
  • Sulit menelan, khususnya air.
  • Otot berkedut.
  • Meneteskan air liur.
  • Kejang-kejang.
  • Lumpuh.
  • Koma hingga kematian.

Proses perubahan gejala ini hingga tubuh tidak lagi berfungsi bisa memakan waktu yang lama, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Gejala akan tumbuh lebih cepat jika gigitan atau cakaran berada di wajah.

Yang harus dilakukan saat Si Kecil tergigit hewan liar

Pertolongan pertama yang sebaiknya dilakukan yaitu membersihkan lukanya dengan air mengalir dan sabun. Selain itu, cek segera mengenai hewan yang menggigit apakah berisiko terkena rabies dengan memeriksakannya ke dokter hewan. Perlu orang tua perhatikan bahwa ini hanya memungkinkan jika ada alat dan kemampuan yang sesuai. 

Setelah itu, sebaiknya Moms segera memeriksakan Si Kecil ke dokter agar dapat di tes lebih lanjut. Dokter mungkin akan melakukan tes pada darah, air liur, kulit, Jika terdeteksi rabies, biasanya anak akan dikarantina untuk dirawat lebih intensif.

Cara-Cara Mencegah Infeksi Rabies

Meskipun penanganan yang tanggap terhadap gigitan hewan bisa mengontrol infeksi rabies sebelum menyebar ke otak dan menimbulkan gejala serius, yang yang lebih penting adalah mengetahui cara mencegah rabies sebelum terlambat. Beberapa hal berikut dapat Moms dan Ayah lakukan sebagai pencegahan:

1. Vaksin rabies pada anak

Jika tergigit hewan liar, anak mendapatkan suntikan imunoglobulin rabies dan juga empat dosis vaksin rabies. Imunoglobulin rabies adalah jenis obat yang mengandung antibodi untuk melawan virus dan akan dokter suntikkan pada area gigitan. Bagi vaksin, tempat penyuntikannya adalah lengan atau kaki.

Setelah vaksin, tubuh anak akan terstimulasi untuk membentuk antibodi agar bisa melawan infeksi rabies. Vaksin dosis kedua akan dokter berikan setelah tiga hari, vaksin ketiga dalam tujuh hari, dan vaksin keempat setelah dua minggu.

2. Ajarkan untuk tidak mendekati hewan liar

Anak-anak terkadang suka menyentuh atau penasaran dengan hewan yang ditemukannya di jalan. Sebaiknya Moms dan Ayah mengajarkannya untuk tidak mendekati hewan liar apalagi yang terlihat galak atau berliur.

3. Memberikan vaksin pada hewan peliharaan

Vaksin rabies tidak hanya tersedia untuk manusia saja, tetapi juga untuk hewan. Apabila keluarga berencana untuk mengadopsi anjing atau kucing yang anak temukan di jalan, pastikan hewan tersebut dokter vaksinasi dahulu dengan vaksin rabies agar tidak membawa virus ke dalam rumah.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here