Waspada, Ini Penyebab Penyakit Kuning Pada Bayi! Cari Tahu Cara Mengatasinya

Penyakit kuning atau dalam istilah medis disebut ikterus neonatorum umumnya tidak berbahaya. Penyakit ini biasa menyerang bayi yang baru lahir, terutama pada bayi prematur dan anak yang mengalami kekurangan cairan dalam tubuhnya. Wajarnya penyakit ini  akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu. Namun, bila tidak kunjung membaik, kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya penyakit serius, seperti kerusakan otak, cerebral palsy, hingga hilangnya pendengaran.

Kondisi bayi kuning ditandai dengan warna kuning pada kulit atau bagian putih pada mata bayi. Selain itu, bayi yang mengalami penyakit kuning biasanya memiliki urine yang berwarna kuning pekat, tinja berwarna pucat, serta telapak tangan dan kakinya pun menguning.

Penyebab Bayi kuning

Penyakit kuning disebabkan oleh penumpukan bilirubin yang merupakan zat kuning hasil dari proses penghancuran sel darah merah. Kondisi ini sering menyerang bayi baru lahir, karena fungsi hatinya belum berfungsi secara maksimal.

Sebenarnya, bayi telah memiliki bilirubin sejak ia berada dalam kandungan yang dihasilkan oleh plasenta. Setelah lahir, bilirubin dari aliran darah bayi akan melalui proses penyaringan oleh hati dan dilepaskan ke saluran usus.

Karena bilirubin yang dihasilkan lebih banyak dan organ hati bayi belum berkembang maka proses pembuangan bilirubin pun terhambat. Penyebabnya pun beragam dan bayi sulit mengkonsumsi ASI menjadi salah satunya.

Komplikasi pada bayi kuning

Kadar bilirubin yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi, diantaranya adalah ensefalopati dan kernicterus.

Ensefalopati adalah kondisi ketika bilirubin tinggi dan masuk ke dalam otak, lalu merusak sel-sel otak sehingga terjadi ensefalopati, gejalanya antara lain adalah, mual, muntah, susah menyusu, lesu, dan sulit dibangunkan.

Ensefalopati berkelanjutan yang tidak cepat ditangani dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sel otak dan menyebabkan kernicterus, kernicterus ini dapat menyebabkan hilangnya pendengaran, dan terhambatnya pembentukan email gigi

Cara mengatasi bayi kuning

Penyakit kuning pada bayi baru lahir biasanya tidak memerlukan perawatan khusus karena dapat hilang dalam 10–14 hari. Namun, jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kadar bilirubin tinggi dalam darah bayi, diperlukan penanganan khusus dari dokter, antara alain:

1.  Fototerapi, untuk mengubah bilirubin menjadi bentuk yang mudah diurai oleh hati dengan menggunakan cahaya khusus

2. Exchange transfusion (transfusi tukar), yaitu proses pengeluaran darah bayi menggunakan kateter yang ditempatkan di pembuluh darah dan diganti dengan darah dari donor yang cocok

3. Memberi ASI, Moms bisa mencegah kenaikan bilirubin yang dapat menyebabkan bayi kuning dengan memberinya asupan makanan yang cukup. Bayi yang mengkonsumsi ASI harus menyusu 8–12 kali dalam sehari selama beberapa hari pertama kehidupannya.

Jika Si Kecil mengalami sakit kuning, Moms harus memeriksakan kondisinya secara berkala, terutama di bagian putih bola mata dan kulit. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali sehari untuk melihat apakah kondisinya sudah kembali normal atau justru bertambah parah.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here