Moms pernah dengar istilah intususepsi? Intususepsi adalah kondisi di mana usus anak terlipat dan menyusup ke bagian usus lainnya. Biasanya intususepsi pada anak terjadi di bagian antara usus halus dan usus besar.
Intususepsi dapat menimbulkan gangguan kesehatan anak, seperti usus tersumbat yang menyebabkan aliran darah terhambat, dan proses penyaluran makanan serta cairan di usus juga terganggu. Bahkan, jika tidak ditangani secara cepat, intususepsi pada anak dapat menyebakan kematian jaringan usus, hingga dinding usus yang robek dan infeksi rongga perut.
Berikut fakta-fakta seputar intusepsi pada anak yang perlu Moms ketahui, yuk simak dulu.
Penyebab dan Faktor Risiko Intususepsi Pada Anak
Intususepsi sering terjadi pada anak khususnya di bawah usia 3 tahun. Penyebab intususepsi pada anak masih belum diketahui secara pasti. Anak dapat mengalami intusepsi jika ada polip atau tumor di usus, serta infeksi akibat bakteri atau virus yang terjadi di usus. Selain itu, anak juga bisa mengalami intususepsi jika pernah menderita radang usus buntu, mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di usus, dan ditemui benda asing dalam usus.
Ada beberapa penyebab dan faktor risiko intususepsi pada anak, di antaranya:
Kelainan pada saluran pencernaan
Si kecil yang mengalami kelainan saluran pencernaan yang disebut diverticulum Meckel bisa terkena intusepsi. Kelainan ini berupa adanya kantong kecil di dinding usus halus yang kemudian mengganggu kerja sistem pencernaan.
Memberi MPASI sebelum waktunya
Memberi makan anak dengan makanan padat, seperti buah pisang atau bubur bayi sebelum waktunya dapat meningkatkan risiko intusepsi pada anak.
Penyakit bawaan
Adanya penyakit bawaan lainnya yang berkaitan dengan saluran pencernaan yang terjadi di usus dan menyebabkan intususepsi. Bisa juga karena riwayat penyakit keluarga yang pernah menderita intususepsi.
Gejala-Gejala Intususepsi yang Terjadi Pada Anak
Setelah mengetahui penyebab dan faktor risikonya, tidak ada salahnya Moms mengetahui gejala apa saja sih yang bisa memicu terjadinya intususepsi pada anak. Intususepsi pada anak terjadi pada bayi dan balita usia di bawah 3 tahun.
Gejala umum intususepsi yang terjadi pada anak diawali dengan rasa sakit atau nyeri di bagian perut yang hilang timbul. Rasa nyeri pada perut ini terjadi dengan rentang waktu tiap 15 hingga 20 menit. Lama kelamaan, rasa nyerinya bisa bertambah parah.
Si kecil yang mengalami intususepsi akan cenderung rewel dan sering menangis, biasanya lebih sering meringkuk karena sakit perut. Selain itu, gejala-gejala intususepsi lainnya yang sering terjadi pada anak antara lain seperti mual dan muntah dengan mengeluarkan cairan kuning kehijauan. Anak yang mengalami intususepsi juga akan merasakan demam dan diare. Tubuh lemas, serta terlihat benjolan atau bengkak pada perut.
Moms juga dapat mengamati gejala intususepsi pada anak melalui tinja. Jika tinja si kecil berdarah atau mengandung lendir, berwarna merah dan menggumpal seperti agar-agar, maka patut diwaspadai. Bisa jadi anak sedang mengalami intususepsi. Segera hubungi dokter anak terdekat ya, Moms.
Cara Mencegah Intususepsi Anak
Lalu, bagaimana cara mencegah supaya anak tidak mengalami intususepsi? Karena penyebab intususepsi tidak dapat dipastikan, belum ada cara yang pasti untuk mencegah intususepsi pada anak.
Yang perlu Moms perhatikan, hindari memberi makanan padat atau MPASI sebelum waktunya, dan periksakan ke dokter jika timbul gejala-gejala intusepsi pada anak.