Preeklampsia merupakan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan hati atau ginjal yang terjadi pada wanita setelah minggu ke-20 kehamilan. Meskipun jarang, dalam beberapa kasus preeklampsia terjadi lebih awal, atau setelah melahirkan, paling sering dalam waktu 48 jam. Pada kondisi yang lebih parah, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kejang.
Apa yang menyebabkan preeklampsia?
Dokter belum dapat mengidentifikasi satu penyebab preeklampsia, tetapi beberapa penyebab potensial sedang dieksplorasi diantaranya adalah faktor genetik, masalah pembuluh darah, dan gangguan autoimun.
Selain itu, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang Anda terkena preeklampsia, antara lain:
- hamil dengan janin kembar
- berusia di atas 35 tahun
- berada di awal masa remaja
- hamil untuk pertama kalinya
- obesitas
- memiliki riwayat tekanan darah tinggi
- memiliki riwayat diabetes
- memiliki riwayat gangguan ginjal
Gejala preeklampsia
Pada umumnya, preeklampsia ditandai dengan beberapa gejala sebagai berikut:
- Sakit kepala persisten
- Pembengkakan abnormal di tangan dan wajah
- Peningkatan berat badan yang tiba-tiba
- Perubahan penglihatan
- Nyeri di perut kanan atas
Namun, pada beberapa kasus, ibu hamil tidak melihat gejala preeklampsia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan fisik selama masa kehamilan.
Apa pengobatan untuk preeklampsia?
Perawatan yang direkomendasikan untuk preeklampsia selama kehamilan adalah melahirkan bayi. Dalam kebanyakan kasus, hal ini dilakukan untuk mencegah penyakit berkembang.
- Induksi persalinan
Jika usia kehamilan Anda sudah mencapai 37 minggu atau lebih, dokter Anda dapat menginduksi persalinan. Pada titik ini, bayi sudah cukup berkembang dan tidak dianggap prematur. Namun, bila Anda terkena preeklampsia sebelum 37 minggu, dokter Anda akan mempertimbangkan kesehatan Anda dan bayi dalam menentukan waktu persalinan Anda. Ini tergantung pada banyak faktor, termasuk usia kehamilan, apakah persalinan telah dimulai atau belum, dan seberapa parah penyakitnya.
- Konsumsi obat untuk menurunkan tekanan darah
Dalam beberapa kasus, dokter akan memberikan obat untuk membantu menurunkan tekanan darah Anda. Anda juga dapat diberikan obat untuk mencegah kejang, kemungkinan komplikasi preeklampsia. Obat yang biasa diberikan yaitu obat intravena (IV) untuk menurunkan tekanan darah atau suntikan steroid untuk membantu paru-paru bayi Anda berkembang lebih cepat.
- Perawatan setelah melahirkan
Umumnya setelah bayi lahir, gejala preeklampsia akan hilang. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, kebanyakan tekanan darah wanita akan kembali normal 48 jam setelah melahirkan. Selain itu, penelitian telah menemukan bahwa bagi kebanyakan wanita dengan preeklampsia, gejalanya hilang dan fungsi hati dan ginjal kembali normal dalam beberapa bulan. Tetapi, dalam beberapa kasus, tekanan darah bisa meningkat lagi beberapa hari setelah melahirkan. Untuk alasan ini, perawatan tindak lanjut yang ketat dengan dokter dan pemeriksaan tekanan darah secara teratur, penting untuk dilakukan bahkan setelah melahirkan bayi Anda.
Selama kehamilan, penting untuk menjaga kesehatan Anda dan calon buah hati. Oleh karena itu, makan makanan yang sehat, mengonsumsi vitamin prenatal dengan asam folat, dan melakukan pemeriksaan perawatan prenatal secara teratur adalah hal yang penting. Bahkan dengan perawatan yang tepat, kondisi yang tidak dapat dihindari seperti preeklampsia terkadang dapat terjadi, selama kehamilan atau setelah melahirkan. Sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda tentang hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko preeklampsia dan tentang tanda-tanda peringatannya.